sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Batik warnai sidang Dewan Keamanan PBB

Sekretaris Jenderal PBB Antonion Guterres mengenakan baju batik motif tenun troso.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 08 Mei 2019 09:37 WIB
Batik warnai sidang Dewan Keamanan PBB

Sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB), yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagai Presiden DKK PBB untuk Mei 2019, berlangsung unik.

Ruang sidang DK PBB dalam pertemuan pada Selasa (7/5) diwarnai dengan para delegasi yang mengenakan tenun dan batik dengan beragam motif. Bahkan Sekretaris Jenderal PBB Antonion Guterres mengenakan baju batik motif tenun troso.

"Sangat menyenangkan bahwa sidang hari ini cantik dan berwarna karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali," tutur Menlu Retno dalam sidang yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Alinea.id pada Rabu (8/5).

Pemilihan batik sebagai dress code di sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB bagi Indonesia yang sedang menjabat sebagai presiden.

Batik yang dikenakan delegasi DK PBB merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing. Sejumlah delegasi memiliki baju batik tidak hanya dari pemberian delegasi Indonesia di New York atau ketika mereka menjadi ketua delegasi konferensi di Indonesia, tetapi juga ada yang membeli sendiri pada saat berkunjung ke Indonesia.

"Mereka punya batik karena ada yang beli sendiri saat ke Indonesia. Ada yang pernah dapat karena mereka jadi ketua delegasi di pertemuan di Indonesia dan ada yang dikasih oleh delegasi kita di New York," jelas juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam pesan singkat pada Selasa (7/5).

Selain Sekjen PBB, peserta sidang lainnya yang terlihat menggunakan batik termasuk delegasi dari AS, Jerman, Pantai Gading, Prancis, Peru, Republik Dominika, dan China. 

Penggunaan batik di sidang DK PBB diharapkan dapat mendorong popularitas batik yang telah diakui sebagai warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO.

Sponsored

Debat terbuka bertemakan "Menabur Benih Perdamaian" itu ditujukan untuk terus mendorong peningkatan kapasitas pasukan penjaga perdamaian dalam berbagai misi di belahan dunia. Pertemuan tersebut merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi salah satu anggota terpilih (elected 10) DK PBB periode 2019-2020.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid