sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Beli sistem pertahanan udara Rusia, India terancam sanksi AS

Kontrak penandatanganan pembelian sistem pertahanan udara S-400 diteken oleh India-Rusia pada Jumat (5/10).

Soraya Novika
Soraya Novika Selasa, 09 Okt 2018 12:06 WIB
Beli sistem pertahanan udara Rusia, India terancam sanksi AS

India tengah mengejar kebijakan independennya dan akan terus membeli sistem pertahanan dari Rusia meski ada ancaman sanksi dari Amerika Serikat. 

"Anda (Rusia) dapat percaya, meskipun kami mungkin berhubungan dengan AS dalam mendapatkan beberapa teknologi, tetapi kami mengejar kebijakan independen," ujar Kepala Staf Angkatan Darat India Bipin Rawat kepada media lokal, Senin (8/10).

Rusia akan memasok sejumlah unit sistem pertahanan udara S-400 kepada India. Kontrak pembelian telah ditandatangani kedua belah pihak pada Jumat (5/10), saat Presiden Rusia Vladimir Putin melawat ke India dan bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi. 

Berdasarkan perjanjian tersebut, New Delhi akan mendapatkan lima set unit resimen S-400 senilai US$5 miliar.

Kontrak itu ditandatangani di tengah kemungkinan penjatuhan sanksi Amerika Serikat terhadap India karena membeli peralatan militer Rusia.

Pada Agustus 2017, Presiden AS Donald Trump menandatangani the Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Undang-undang itu memberikan pemerintahan AS kewenangan untuk menargetkan Rusia, Iran, dan Korea Utara dengan sanksi ekonomi dan politik. UU ini juga menetapkan embargo bagi setiap negara ketiga yang bekerja sama dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia.

Sebelumnya, pada 21 September 2018, AS telah menjatuhkan embargo kepada militer China karena membeli 10 jet tempur Sukhoi Su-35 dan rudal S-400 buatan Rusia.

Meski demikian India tidak gentar. Bipin Rawat menegaskan Negeri Hindustan siap membeli helikopter-helikopter Kamov dan sistem persenjataan lainnya dari Rusia. Dia berhadap AS dapat membuat pengecualian, karena Washington pun masih membutuhkan pasar pertahanan India. 

Sponsored

Bersamaan dengan kontrak pembelian sistem pertahanan udara S-400, Rusia dan India juga tengah mempertimbangkan penandatanganan kesepakatan pengiriman rudal BrahMos ke negara-negara Asia yang tak disebutkan namanya.

Rudal buatan Rusia dan India ini mampu mencapai target di laut dan darat hingga 300 km dan terbang dengan kecepatan 2,8 kali kecepatan suara. Keduanya juga mempertimbangkan kerja sama penciptaan rudal BrahMos versi hipersonik. (TASS Russian News Agency dan Russia Beyond)

Berita Lainnya
×
tekid