BNPT: Belum ada keputusan soal repatriasi eks-simpatisan ISIS
BNPT baru bisa bergerak jika sudah ada keputusan nasional terkait pemulangan WNI eks-simpatisan ISIS di Suriah.
Deputi Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Andhika Chrisnayudhanto menyatakan bahwa pemerintah belum melakukan persiapan terkait repatriasi para WNI eks-simpatisan ISIS yang berada di Suriah.
"Masalahnya, memang belum ada keputusan nasional terkait repatriasi sehingga semua persiapan belum bisa dilakukan," tutur Andhika usai menghadiri 'Countering and Preventing Violent Extremism and Radicalization' di Hotel JS Luwansa, Jakarta, pada Rabu (20/11).
Andhika menjelaskan bahwa BNPT baru bisa bergerak jika sudah ada keputusan nasional terkait pemulangan. Dia menyebut, pihaknya sendiri sudah memiliki alat untuk menerima kepulangan para WNI eks-simpatisan ISIS tersebut.
"Bukan masalah kesiapan, yang penting adalah apakah kami memiliki alatnya? BNPT sudah memilikinya dalam bentuk UU dan program-program deradikalisasi," jelas dia.
Andhika enggan berkomentar ketika ditanya mengenai perkiraan jumlah WNI yang bergabung dengan ISIS dan masih berada di Suriah.
"Itu bisa ditanya ke Kementerian Hukum dan HAM," tutur dia.
Andhika juga menolak untuk menjawab kesudian pemerintah Indonesia untuk menerima kembali WNI eks-simpatisan ISIS. Dia menyatakan, susah untuk melihat apakah pemerintah sudi atau tidak karena keputusan nasional mengenai repatriasi pun belum ada hingga sekarang.