sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Biden kecam persahabatan Trump dengan Kim Jong-un

Menurut Biden, pertemanan Trump dengan Kim Jong-un sama seperti berdiplomasi dengan Adolf Hitler.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 23 Okt 2020 15:48 WIB
Biden kecam persahabatan Trump dengan Kim Jong-un

Calon Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, pada Kamis (22/10) mengecam pertemanan Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Dia menyebut Kim Jong-un sebagai seorang "preman". Padahal menurut Biden, pertemanan Trump dengan Kim Jong-un sama seperti berdiplomasi dengan Adolf Hitler. Pernyataan tersebut Biden sampaikan dalam debat terakhir Capres AS di Nashville.

"Dia berbicara tentang teman baiknya yang merupakan seorang preman," ujar Biden. "Itu sama saja mengatakan kita memiliki hubungan baik dengan Hitler," jelas dia

Namun, Biden mengindikasikan juga bersedia untuk bertemu dengan Kim Jong-un. Namun dia menambahkan hanya akan melakukan hal itu jika Pyongyang berkomitmen membuat Semenanjung Korea sebagai zona bebas nuklir.

Sebelumnya, Trump mengatakan mantan Presiden Barack Obama tidak melakukan pekerjaannya dengan benar dan merumitkan urusan AS-Korea Utara.

Dia juga memperingatkan tentang risiko kemungkinan terjadinya perang nuklir.

"Setelah KTT antara AS-Korea Utara, kami memiliki hubungan yang sangat baik dan tidak ada perang," kata Presiden Trump.

Bahkan Trump mengklaim Kim Jong-un tidak menyukai Obama dan tidak akan bersedia mengadakan KTT di bawah masa pemerintahannya.

Sponsored

"Dia tidak menyukainya, pasti dia tidak akan melakukannya," tambahnya.

Biden, yang merupakan wakil presiden di bawah Obama, membalas klaim Trump dengan menyatakan, Obama tidak bersedia bertemu dengan Kim Jong-un karena pada masa pemerintahannya, AS menerapkan sanksi yang lebih keras terhadap Korea Utara.

"Presiden Obama mengatakan hanya bersedia berbicara tentang denuklirisasi," sebut Biden.

Trump dan Kim Jong-un pertama kali bertemu pada Juni 2018 di Singapura.

Kedua pemimpin telah bertemu dua kali setelahnya dan Korea Utara sejak itu menunda uji coba nuklir dan rudal mereka, tetapi sejumlah analis mengatakan bahwa Pyongyang terus meningkatkan program senjatanya.

 

Sumber: France 24

Berita Lainnya
×
tekid