sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Biden-Putin terlibat pembicaraan serius untuk diplomasi Rusia atas Ukraina

Biden mengatakan, dirinya perlu melihat Rusia mengurangi penumpukan militernya di dekat Ukraina.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Jumat, 31 Des 2021 13:15 WIB
Biden-Putin terlibat pembicaraan serius untuk diplomasi Rusia atas Ukraina

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin, terlibat pembicaraan serius terkait diplomasi Rusia atas Ukraina, Kamis (30/12). Pembicaraan diplomatik yang akan berlanjut pada Januari mendatang ini diharapkan mampu meredakan ketegangan yang meningkat.

Seperti dikutip Reuters, dalam sambungan telepon 50 menit, sekaligus pembicaraan kedua mereka bulan ini, Biden mengatakan, dirinya perlu melihat Rusia mengurangi penumpukan militernya di dekat Ukraina.

Gedung Putih menyebut, Presiden Putin lah yang meminta panggilan itu. Putin mengatakan ancaman sanksi dari Washington dan sekutunya bisa menyebabkan pecahnya hubungan diplomatik. Demikian disampaikan Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.

Ajudan Rusia Kremlin Yuri Ushakov mengatakan, seruan itu menciptakan latar belakang yang baik untuk pembicaraan di masa depan. Pertukaran para pemimpin mengatur keterlibatan antara kedua negara, termasuk pertemuan keamanan AS-Rusia 9-10 Januari, diikuti oleh sesi Rusia-NATO pada 12 Januari, dan konferensi yang lebih luas yang melibatkan Moskow, Washington dan negara-negara Eropa lainnya yang dijadwalkan pada 13 Januari.

Terlepas dari pembicaraan diplomasi, nada panggilan itu digambarkan oleh para pejabat di kedua belah pihak sebagai pembicaraan yang serius. Tidak ada negara yang merinci kemajuan signifikan menuju resolusi atau garis besar kesepakatan apa pun.

Di Kyiv, Ukraina, para pemimpin khawatir tentang keberadaan 60.000 hingga 90.000 tentara Rusia yang telah berkumpul di Utara, Timur dan Selatan. Aliansi keamanan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah membuat persiapan sendiri dari Barat.

Washington sendiri belum meyakini dengan sebuah laporan bahwa selama akhir pekan, Rusia akan menarik kembali sekitar 10.000 tentara.

Amerika Serikat mengerahkan pesawat militer JSTARS milik angkatan udara di wilayah udara Ukraina untuk pertama kalinya awal pekan ini, meskipun berbagai jenis pesawat pengintai secara umum ada di wilayah tersebut.

Sponsored

Sementara itu, Biden menegaskan kembali ancamannya terhadap sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya jika Rusia memilih untuk menyerang Ukraina. Kedua pemimpin ini mengakui bahwa kemungkinan ada area yang bisa disepakati dan sebaliknya ada area yang tidak mungkin dibuat perjanjian. Pembicaraan di Januari akan mempertegas bagian-bagian itu. Kemungkinan itu termasuk langkah-langkah yang secara efektif akan memutuskan Rusia dari sistem keuangan global.

Ushakov mengatakan, Putin akan segera menanggapi sanksi apa pun baik sekarang atau nanti keputusan-keputusan yang dapat merusak hubungan Rusia dan negara-negara di dunia. Presiden bahkan menyebut langkah ini kesalahan besar yang akan terus dikenang oleh para keturunan.

Pengerahan pasukan Moskow selama dua bulan terakhir mengkhawatirkan dunia Barat, menyusul penyitaan semenanjung Krimea Ukraina pada 2014 dan dukungannya terhadap separatis yang bertempur di Ukraina Timur. Rusia membantah berencana untuk menyerang Ukraina dan mengatakan memiliki hak untuk memindahkan pasukannya di tanahnya sendiri sesukanya.

Berita Lainnya
×
tekid