sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bioskop di India kembali dibuka saat kasus Covid-19 tinggi

India diperkirakan menjadi negara terparah terkena pandemi dalam beberapa pekan mendatang.

Angelin Putri Syah
Angelin Putri Syah Kamis, 15 Okt 2020 15:25 WIB
Bioskop di India kembali dibuka saat kasus Covid-19 tinggi

Sejumlah bioskop di beberapa negara bagian India dibuka kembali pada Kamis (15/10) setelah tujuh bulan tutup total imbas pandemi coronavirus baru (Covid-19). Operasional dilakukan saat terjadi 7,3 juta lebih kasus infeksi sekalipun menerapkan pembatasan jumlah penonton hingga setengah kapasitas.

India mencatatkan jumlah kasus harian tertinggi secara global dan diperkirakan menjadi negara yang paling parah terkena pandemi dalam beberapa minggu mendatang, melampaui Amerika Serikat (AS).

Hampir 10.000 bioskop ditutup sejak pertengahan Maret setelah pembatasan karena pagebluk. Kini, tempat hiburan tersebut menjadi salah satu tempat umum terakhir yang dibuka kembali di luar area berisiko tinggi. Padahal, gedung pertunjukan film masih menjadi lokasi dengan risiko besar penularan mengingat SARS-CoV-2 dapat menyebar di ruangan tertutup.

Kursi penonton dipisahkan untuk meminimalisasi risiko. Pun pengaturan waktu pertunjukan akan berubah-ubah dan mensyaratkan pembayaran secara digital serta mewajibkan pengunjung menggunakan masker dan diukur suhu tubuhnya.

"Kami telah menempatkan semuanya pada tempatnya. Mungkin lebih dari yang telah ditentukan. Seluruh touch point bioskop telah dilengkapi dengan lapisan antimikroba," kata Kepala PVR Cinemas di New Delhi, Gagan Kapur.

Beberapa negara bagian India berhati-hati. Pihak berwenang di Mumbai, rumah pusat industri film Bollywood, menunda pembukaan kembali bioskop untuk sementara waktu. Maharashtra Selatan, yang beribu kota Mumbai, menjadi negara bagian yang paling parah terkena dampak dengan hampir 37% kematian akibat Covid-19 di India.

Namun, pembukaan kembali bioskop di tempat lain terjadi karena tren menunjukkan penurunan infeksi baru.

India mengalami lonjakan kasus positif pada Juli dan menambahkan lebih dari 2 juta pada Agustus dan 3 juta lainnya di bulan September. Namun, laju penyebaran Covid-19 lebih lambat sejak medio September, ketika infeksi harian menyentuh rekor 97.894. Ada rata-rata lebih dari 70.000 kasus setiap hari sepanjang Oktober.

Sponsored

Beberapa ahli mengatakan, penghitungan kasus terkonfirmasi Covid-19 di India mungkin tidak dapat diandalkan karena pelaporan buruk dan infrastruktur kesehatan tidak memadai. Juga sangat bergantung pada tes antigen, yang lebih cepat dilakukan tetapi kurang akurat dibandingkan polymerase chain reaction (PCR).

Pejabat kesehatan telah memperingatkan potensi Covid-19 menyebar selama festival keagamaan yang dimulai akhir Oktober.

"Setengah bulan ke depan akan menjadi sangat penting bagi kami dalam perjuangan kami melawan corona karena musim dingin dan festival," kata Menteri Kesehatan, Harsh Vardhan, Rabu (14/10).

"Menjadi tanggung jawab setiap warga negara untuk tidak lengah dan mengikuti perilaku Covid-19 yang sesuai untuk mengekang penyebaran infeksi," tambahnya. (AP)

Berita Lainnya
×
tekid