Bocah 13 tahun di Inggris meninggal akibat Covid-19
Anak laki-laki itu dilaporkan tidak memiliki penyakit bawaan.
Seorang bocah laki-laki usia 13 tahun yang dirawat di King's College Hospital di Camberwell, London selatan, meninggal akibat coronavirus jenis baru.
"Dengan amat disayangkan, seorang bocah laki-laki usia 13 tahun yang dites positif Covid-19 meninggal. Simpati dan belasungkawa kami untuk keluarga korban," sebut pernyataan King's College Hospital pada Selasa (31/3). "Kematian telah dirujuk ke koroner dan tidak ada komentar lebih lanjut."
Menurut rincian korban Covid-19 yang dirilis oleh kantor Statistik Nasional Inggris, bocah laki-laki itu merupakan korban termuda Covid-19 di Inggris.
Penggalangan dana untuk menutup biaya pemakamannya muncul di situs web Go Fund Me.
"Dengan sangat sedih mengumumkan bahwa adik laki-laki dari salah satu guru kami di Madinah College meninggal," demikian bunyi penggalangan dana tersebut, menambahkan bahwa bocah itu tidak memiliki penyakit bawaan dan tutup usia tanpa didampingi oleh anggota keluarganya mengingat sifat Covid-19 yang sangat menular.
Inggris mencatat peningkatan 14% dalam kasus Covid-19 pada Selasa, dibandingkan dengan peningkatan 13% pada Senin (30/3). Negara itu mencatat lebih dari 25.100 infeksi coronavirus jenis baru, di mana lebih dari 1.700 orang di antaranya meninggal dan lebih dari 130 orang sembuh.
Terkait Covid-19 di Inggris, Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, tutup sejak 24 Maret sampai pemberitahuan lebih lanjut.
We are closed from 24 March until further notice. Bagi WNI yang mengalami situasi darurat harap hubungi KBRI London melalui nomor kontak Hotline Covid19 atau Hotline Konsuler. STAY SAFE & STAY AT HOME. #LawanCovid19 #IniDiplomasi #IndonesianWay #NegaraMelindungi @Kemlu_RI pic.twitter.com/zEE4XQJSzr
Selain itu, KBRI London juga merilis pemberitahuan bagi WNI terkait sejumlah hal, termasuk bahwa pemerintah Inggris dan Irlandia telah memperketat penegakan hukum kebijakan stay at home sehingga mobilitas menjadi sangat terbatas.
Sebelum memutuskan melakukan perjalanan antara Inggris-Indonesia-Irlandia, baca dulu informasi di bawah ini. #IniDiplomasi #NegaraMelindungi #StayHomeSaveLives #ItsInOurHands #LawanCovid19 @Kemlu_RI pic.twitter.com/IS3RQburji — Indonesian Embassy-London (@KBRILondon) March 31, 2020
Di Belgia, seorang bocah perempuan usia 12 tahun juga dilaporkan meninggal akibat Covid-19 pada Senin.
Juru bicara pemerintah Belgia untuk memerangi coronavirus jenis baru Emmanuel Andre mengatakan, "Ini jelas merupakan saat yang sangat sulit secara emosional karena menyangkut seorang anak."
Hingga berita ini diturunkan, Belgia mencatat 12.775 kasus Covid-19. Dari jumlah itu, 705 orang meninggal dan 1.696 telah pulih.
Coronavirus jenis baru dapat menginfeksi siapa saja. Tetapi orang di atas usia 60 tahun, disebut lebih mungkin terdampak parah karenanya.
Penelitian oleh CNN dan Global Health 50/50 pekan lalu menemukan bahwa pria 50% lebih mungkin meninggal dibanding wanita setelah didiagnosis dengan Covid-19.
Menurut Global Health 50/50, laporan awal pasien positif Covid-19 yang parah menemukan bahwa mereka cenderung memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan penyakit paru-paru kronis. (CNN)