sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bom mobil Taliban tewaskan 10 orang

Bom mobil meledak di Shash Darak, daerah yang dekat dengan Kedubes AS dan misi diplomatik lainnya di Kabul, Afghanistan.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 05 Sep 2019 18:44 WIB
Bom mobil Taliban tewaskan 10 orang

Setidaknya 10 orang tewas setelah bom mobil meledak di Shash Darak, daerah yang dekat dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan misi diplomatik lainnya di Kabul, Afghanistan, pada Kamis (5/9).

Shash Darak merupakan wilayah yang memiliki keamanan tinggi dan berdekatan dengan Green Zone, kompleks bagi sejumlah bangunan penting termasuk kantor badan intelijen Afghanistan, Direktorat Keamanan Nasional (NDS).

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Nasrat Rahimi mengatakan Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.

Selama beberapa pekan terakhir, Taliban telah mengadakan perundingan perdamaian dengan AS di Doha, Qatar.

Manajer Umum RS Wazir Akbar Khan Farid Ahmad Karimi mengatakan bahwa baik warga sipil maupun personel keamanan termasuk di antara korban tewas dan terluka.

Polisi menutup daerah itu setelah bom mobil meledak pukul 10.10 waktu setempat. Sebuah rekaman video dari serangan itu menunjukkan sebuah minivan abu-abu meledak di depan sebaris mobil SUV berwarna putih.

Sebelumnya pada Senin (2/9), Taliban juga melakukan serangan bom bunuh diri di Kabul yang menargetkan kompleks lembaga dan organisasi internasional. Insiden itu menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Kekerasan dan penyerangan di Kabul masih terus terjadi bahkan setelah AS-Taliban mengaku bahwa mereka pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan yang akan membuat Washington menarik ribuan tentaranya dari Afghanistan.

Sponsored

Utusan khusus AS untuk perundingan perdamaian di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, pekan ini mengatakan kedua pihak telah menyusun rancangan kesepakatan bersama. Menurut rancangan itu, AS akan mengurangi keberadaan pasukannya di lima pangkalan militer di Afghanistan dalam waktu 135 hari sejak pakta tersebut ditandatangani.

Kini ada sekitar 14.000 tentara AS yang ditempatkan di Afghanistan.

Khalilzad diperkirakan akan bertemu dengan pejabat Afghanistan dan NATO untuk menjelaskan rancangan perjanjian, yang harus terlebih dahulu disetujui oleh Presiden Donald Trump sebelum dapat ditandatangani.

"Taliban berupaya memperlihatkan kekuatan selagi proses finalisasi kesepakatan dengan AS. Dalam serangan-serangan mereka, banyak warga sipil yang menjadi korban. Taliban perlu menghentikan agresi seperti itu ketika perundingan perdamaian masih berlanjut," tutur analis politik, Intizar Khadim.

Pada Rabu (4/9), pemerintah Afghanistan mengungkapkan keraguan terkait kesepakatan perdamaian AS-Taliban. Mereka mengatakan, para pejabat membutuhkan lebih banyak informasi tentang risiko yang dapat timbul dari kesepakatan itu.

Berita Lainnya
×
tekid