sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Bolsonaro: Brasil terbuka jadi tuan rumah pangkalan militer AS

Segera setelah pelantikannya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro merapat ke Amerika Serikat dan Israel.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 04 Jan 2019 18:56 WIB
Presiden Bolsonaro: Brasil terbuka jadi tuan rumah pangkalan militer AS

Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro (63) pada Kamis (4/1) mengatakan bahwa dia akan terbuka terhadap kemungkinan Amerika Serikat mengoperasikan pangkalan militer di negaranya.

Bolsonaro yang mengambil alih kekuasaan pada Selasa (1/1) mengatakan bahwa dukungan Rusia terhadap kediktatoran Presiden Nicolas Maduro di negara tetangganya, Venezuela, telah secara signifikan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut dan merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan.

Kesediaan Bolsonaro untuk mempertimbangkan izin bagi kehadiran militer AS terungkap lewat pertanyaan yang diajukan oleh jaringan TV SBT pada Kamis (3/1).

Ketika ditanya oleh jejaring SBT TV dalam wawancara yang disiarkan Kamis (4/1) apakah itu berarti dia akan mengizinkan kehadiran militer AS di Brasil, Bolsonaro menjawab, dia tentunya akan merundingkan kemungkinan tersebut.

"Tergantung pada apa yang terjadi di dunia, siapa yang tahu jika kita tidak perlu membahas pertanyaan itu di masa depan," kata Bolsonaro.

Dia menekankan bahwa apa yang dikejar Brasil adalah memiliki supremasi di Amerika Selatan.

Pernyataan Bolsonaro, yang berasal dari sayap kanan itu, merupakan perubahan tajam dalam arah kebijakan luar negeri Brasil. Partai Pekerja Brasil yang berkuasa sebelumnya fokus pada hubungan Selatan-Selatan dan terkadang berbeda pendapat dengan AS di panggung internasional.

Bolsonaro, mantan kapten Angkatan Darat dan pengagum kediktatoran militer Brasil 1964-1985 serta Donald Trump, dengan cepat memperdalam hubungannya dengan AS dan Israel pasca-pelantikannya.

Sponsored

Penasihat keamanan nasional Bolsonaro, pensiunan Jenderal Angkatan Darat Augusto Heleno mengonfirmasi pada Kamis kemarin bahwa presiden ingin memindahkan Kedutaan Besar Brasil di Tel Aviv, Israel, ke Yerusalem. Namun, pertimbangan logistik menghalangi niatnya.

Heleno tidak merinci lebih lanjut. "Ada keinginan yang jelas bahwa ini akan terjadi, namun tidak ada keputusan pasti soal waktunya."

Menurut Heleno, ekspor tidak akan terancam dengan pemindahan kedutaan, dengan alasan diplomat Brasil akan bekerja dengan mitra dagang di Timur Tengah untuk meredakan kekhawatiran.

Sektor pertanian yang kuat di Brasil menentang pemindahan kedutaan. Negara-negara Arab yang membeli daging halal dari Brasil bernilai miliaran dollar setiap tahunnya juga bereaksi marah atas keinginan Bolsonaro.

Benjamin Netanyahu tercatat sebagai perdana menteri pertama Israel yang mengunjungi Brasil ketika dia menghadiri pelantikan Bolsonaro dalam pekan ini. Setelah tatap muka pribadi dengan Bolsonaro, PM Netanyahu mengatakan bahwa pemindahan Kedutaan Brasil hanya persoalan waktu.

Bolsonaro dan sejumlah gubernur negara bagian di Brasil dilaporkan berencana membeli pesawat tanpa awak serta bersandar pada AS dan Israel untuk teknologi dan pengetahuan lainnya di tengah upaya mereka untuk menghancurkan kartel obat bius.

Di front domestik, Onyx Lorenzoni, kepala staf Bolsonaro, mengatakan setelah pertemuan kabinet pertama, pemerintahan baru berkomitmen untuk perbaikan dana pensiun yang ambisius, dan bahwa program privatisasi masih dalam evaluasi.

Pada awal pekan depan setiap menteri harus mengumumkan prioritas utama mereka, kata Lorenzoni.

Tim ekonomi Bolsonaro telah berjanji untuk meliberalisasi ekonomi yang tersembunyi di Brasil, menyingkirkan negara "sosialisme," dan mengambil jalur sosial konservatif di sejumlah bidang seperti pendidikan.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid