Buka kembali hotline, Korut minta Korsel perbaiki hubungan
Saluran siaga tersebut sebelumnya diputus Pyongyang pada Agustus lalu sebagai protes latihan militer gabungan Korsel-Amerika Serikat (AS).
Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) mengaktifkan kembali hotline keduanya pada Senin (4/10) pagi waktu setempat. Saluran siaga tersebut sebelumnya diputus Pyongyang pada Agustus lalu sebagai protes latihan militer gabungan Korsel-Amerika Serikat (AS).
Usai reakvitasi, Pyongyang meminta Korsel memenuhi tugasnya dalam memperbaiki hubungan keduanya. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, pun mendesak "Negeri Gingseng" tidak bersikap standar ganda dan delusi dalam merespons aktivitas militer Korut, sementara di negaranya turut mengembangkan senjata.
"Pihak berwenang Korea Selatan harus melakukan upaya positif untuk menempatkan hubungan utara-selatan di jalur yang benar dan menyelesaikan tugas-tugas penting yang harus diprioritaskan untuk membuka prospek cerah di masa depan," demikian dilaporkan kantor berita Korut, KCNA, tentang pengaktifan kembali hotline tersebut.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan merespons positif langkah Korea Utara tersebut. langkah ini diharapkan berdampak positif pada meredanya ketegangan militer kedua negara.
Korea Selatan melanjutkan, komunikasi regular dua kali sehari dimulai kembali tepat waktu melalui hotline militer dan lainnya akan dilakukan Kementerian Unifikasi. Namun, saluran angkatan laut yang didirikan pada jaringan internasional tetap untuk kapal dagang.
Kementerian Unifikasi berharap, dapat segera melanjutkan dialog antar-Korea guna memulihkan hubungan diplomatik juga mendorong perdamaian di kawasan.
Pernyataan serupa di sampaikan "Negeri Paman Sam". Departemen Luar Negeri AS mendukung kerja sama antar-Korea dan menilai pengaktifan kembali hotline sebagai komponen penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih stabil. (Reuters)