sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cegah penyebaran coronavirus, China siapkan US$15,58 miliar

Pada Selasa, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan bahwa angka kematian nasional mencapai 2.943, dengan 80,151 orang yang terinfeksi.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 03 Mar 2020 18:13 WIB
Cegah penyebaran coronavirus, China siapkan US$15,58 miliar

Kepala Divisi Asuransi Sosial Kementerian Keuangan China Fu Jinling pada Selasa (3/3) menyatakan bahwa pemerintah telah mengalokasikan US$15,58 miliar sebagai dana khusus terkait upaya pencegahan penyebaran epidemi coronavirus jenis baru di negara tersebut.

Selain itu, Fu mengatakan, pemerintah China telah memberikan bantuan pembayaran asuransi sosial sebesar US$143 miliar kepada perusahaan-perusahaan di Tiongkok untuk mendorong dimulainya kembali aktivitas produksi yang sempat terhenti akibat merebaknya coronavirus.

Dia menambahkan bahwa China juga tidak akan mewajibkan perusahaan-perusahaan di Provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah coronavirus, membayar asuransi selama lima bulan.

Pada Selasa, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan bahwa angka kematian nasional mencapai 2.943, dengan 80,151 orang yang terinfeksi.

Demi mencegah penyebaran coronavirus lebih lanjut, otoritas di Shanghai akan mengarantina setiap orang yang memasuki kota tersebut dari negara-negara yang terdampak virus itu. Seorang pejabat setempat, Xu Wei, menyebut bahwa masa karantina akan berjalan selama 14 hari.

Xu mengatakan, kebijakan baru tersebut akan berlaku bagi semua orang tanpa memandang kewarganegaraan.

Sementara itu, Hong Kong telah mengirim empat pesawat sewaan untuk mengevakuasi 533 warganya dari Provinsi Hubei yang terletak di China daratan. Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan bahwa penerbangan evakuasi akan tiba di Hong Kong pada Rabu (4/3) dan Kamis (5/3).

Warga Hong Kong yang dipulangkan wajib menjalani masa karantina selama 14 hari untuk memastikan bahwa mereka tidak tertular coronavirus jenis baru. Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Korea Selatan mulai mengevakusi warga mereka dari Provinsi Hubei sejak akhir Januari atau awal Februari.

Sponsored

"Saya tidak merasa bahwa pemerintah telah menunda evakuasi warga Hong Kong yang berada di Hubei," tutur Lam dalam pengarahan media pada Selasa. "Hingga kini masih ada pembatasan ketat bagi pengaturan keluar-masuk dari Provinsi Hubei. Setelah kondisi memungkinkan untuk evakuasi, kami segera membantu penduduk Hong Kong pulang."

Pemerintahan Lam telah menuai kritik dari para aktivias dan legislator prodemokrasi karena dinilai lamban dalam menangani situasi penyebaran wabah coronavirus di Hong Kong.

Sejauh ini, Hong Kong mencatat 100 kasus infeksi dengan dua kematian. Angka kematian global akibat coronavirus jenis baru melebihi 3.000 dengan lebih dari 90.000 orang terinfeksi di seluruh dunia.

Pejabat Kementerian Kesehatan Ukraina Ihor Kuzin pada Selasa mengatakan bahwa negara itu mencatat kasus pertama penularan coronavirus jenis baru. Dia menerangkan bahwa pasien baru-baru ini mengunjungi Italia.

Italia, yang dianggap sebagai pusat penyebaran di Eropa, telah mencatat 2.036 kasus infeksi dengan 52 kematian.

Kuzin menjelaskan, pasien adalah seorang pria yang sejak Sabtu (29/2) telah dirawat di rumah sakit di Kota Chernivtsi. Secara terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Ukraina Viktor Lyashko mengatakan bahwa pria itu dalam kondisi stabil dan istrinya telah mengisolasi diri di kediamannya.

"Kemarin, saya mengatakan bahwa Ukraina memiliki empat kasus terduga coronavirus," kata Lyashko. "Hari ini, salah satu dari kasus itu telah dikonfirmasi."

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid