sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cegah penyelundupan, Venezuela naikkan harga BBM bersubsidi

Seperti lazimnya negara penghasil minyak, Venezuela memberikan subsidi besar bagi rakyatnya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 14 Agst 2018 16:08 WIB
Cegah penyelundupan, Venezuela naikkan harga BBM bersubsidi

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan naik. Langkah tersebut diambil untuk menghentikan penyelundup mencurangi negara.

"Bensin harus dijual dengan harga internasional untuk menghentikan penyelundupan ke Kolombia dan Karibia," ujar Maduro dalam sebuah pidato seperti dikutip dari BBC, Selasa (14/8).

Seperti lazimnya negara penghasil minyak, Venezuela memberikan subsidi besar bagi rakyatnya. Para penyelundup memanfaatkan hal ini untuk menjual kembali minyak ke negara-negara terdekat.

Ekonomi Venezuela terjun bebas, dengan tingkat inflasi diperkirakan mencapai satu juta persen tahun ini, namun harga minyak tidak berubah. Media lokal melaporkan bahwa secangkir kopi berharga sekitar 2,2 juta bolivar atau sekitar US$0,50. 

Dengan harga secangkir kopi tersebut, seorang pemilik kendaraan SUV berukuran kecil dapat mengisi bensin 9.000 kali.

Langkah untuk membatasi subsidi bahan bakar adalah bagian dari rencana yang lebih luas untuk meningkatkan pendapatan pemerintah.

Maduro mengatakan "subsidi langsung" masih akan diberikan kepada warga dengan kartu identitas, jika mereka mendaftarkan mobil mereka dalam sensus pemerintah. Namun, dia tidak menjelaskan bagaimana skema itu akan bekerja.

Warga Venezuela yang menentang pemerintahan Maduro menolak menggunakan kartu identitas yang diterbitkan untuk menyalurkan layanan sosial.

Sponsored

Akar dari krisis ekonomi Venezuela

Venezuela kaya akan minyak. Negara ini memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, faktanya kekayaan ini pula yang merupakan akar dari banyak persoalan ekonomi.

Pendapatan minyak Venezuela menyumbang sekitar 95% dari pendapatan ekspornya. Ini berarti bahwa ketika harga minyak tinggi, banyak uang mengalir ke pundi-pundi pemerintah Venezuela.

Ketika Hugo Chavez berkuasa, mulai Februari 1999 hingga kematiannya pada Maret 2013, dia menggunakan sebagian dari uang itu untuk membiayai program sosial yang murah untuk mengurangi ketidaksetaraan dan kemiskinan.

Dan ketika harga minyak turun tajam pada tahun 2014, pemerintah tiba-tiba dihadapkan dengan lubang keuangan yang menganga dan harus mengurangi beberapa program terpopuler.

Inflasi lepas kendali

Hiperinflasi telah didorong oleh keinginan pemerintah untuk mencetak uang ekstra dan secara teratur meningkatkan upah minimum sebagai upaya untuk mendapat kembali popularitas di kalangan orang miskin Venezuela.

Pemerintah juga berjuang untuk mendapatkan kredit setelah menderita kegagalan pembayaran obligasi.

Dalam situasi kreditor cenderung tidak mau mengambil risiko berinvestasi di Venezuela, pemerintah sekali lagi mengambil langkah untuk mencetak lebih banyak uang. Hal ini semakin melemahkan nilai bolivar dan memicu inflasi.

Berita Lainnya
×
tekid