sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China adili warga Kanada terkait narkoba

Kanada dan China tengah bersitegang terkait penahanan eksekutif Huawei Meng Wanzhou. Perempuan itu ditahan atas permintaan Amerika Serikat.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 27 Des 2018 14:12 WIB
China adili warga Kanada terkait narkoba

Pengadilan China akan mengadili seorang warga Kanada atas dakwaan terkait narkoba pada Sabtu (29/12). Langkah tersebut dinilai akan menguji lebih lanjut hubungan Beijing dan Ottawa yang memang tengah tegang.

Sebelumnya, China juga telah menahan dua warga Kanada atas dakwaan membahayakan keamanan negara. Aksi tersebut dilakukan setelah Kanada atas permintaan Amerika Serikat menahan Direktur Keuangan Global Huawei Meng Wanzhou pada 1 Desember karena dituduh melanggar sanksi Iran.

Meng yang kini berstatus tahanan rumah setelah membayar uang jaminan masih harus menghadapi sidang ekstradisi.

Jika ekstradisi dilakukan, dia terancam menghadapi tuduhan penipuan di AS dengan hukuman maksimum 30 tahun penjara.

Beijing sendiri sejak awal telah menuntut pembebasan Meng. Mereka menjanjikan konsekuensi berat jika perempuan usia 46 tahun itu tidak dilepaskan.

Pengadilan tinggi di provinsi Liaoning pada hari Rabu (26/12) mengatakan bahwa seorang pria yang diidentifikasi sebagai Robert Lloyd Schellenberg akan diadili atas tuduhan penyelundupan narkoba di Dalian pada Sabtu.

Sebuah portal berita pemerintah Dalian pada Rabu malam melaporkan bahwa Schellenberg adalah warga negara Kanada dan Sabtu esok adalah sidang banding setelah sidang sebelumnya menyatakan bahwa pria itu bersalah karena menyelundupkan sejumlah besar obat-obatan terlarang ke China.

Sejauh ini pemerintah Kanada belum merespons isu ini. Pelanggaran narkoba secara rutin dihukum berat di Tiongkok.

Sponsored

China, sebelumnya mengeksekusi seorang warga Inggris, Akmal Shaikh, yang ditangkap karena menyelundupkan heroin pada 2009. Peristiwa itu memicu kemarahan Inggris atas apa yang mereka katakan kurangnya penilaian terhadap kesehatan mental.

Tahun berikutnya, China juga mengeksekusi Mitsunobu Akano, warga negara Jepang, karena menyelundupkan narkoba. (The Globe and Mail dan Global News)

Berita Lainnya
×
tekid