sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China bantah pernyataan Trump soal fentanil

Trump menyalahkan China atas sebagian besar pasokan fentanil ke Amerika Serikat. 

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 04 Sep 2019 15:06 WIB
China bantah pernyataan Trump soal fentanil

Seorang pejabat China membantah pernyataan Donald Trump yang menyalahkan Tiongkok atas sebagian besar pasokan fentanil ke Amerika Serikat. 

Liu Yuejin, Wakil Kepala Komisi Kontrol Narkotika Nasional China, mengatakan pada Selasa (3/9) bahwa sejumlah penyelidikan menunjukkan fentanil yang diperdagangkan ke AS telah berkurang.

"Belum ada satu bukti pun sejak 1 Mei. Sementara itu, kematian terkait fentanil di AS memiliki risiko lebih lanjut," kata Liu. "Dua poin ini jelas menunjukkan bahwa twit Presiden Trump tentang fentanil di AS yang sebagian besar berasal dari China sama sekali tidak benar."

Trump telah lama menekan pemerintah China untuk mengambil tindakan soal isu impor fentanil ke AS. Fentanil dan turunannya disebut sebagai pemicu 30.000 dari 72.000 kasus kematian overdosis di AS pada 2017. Demikian menurut data National Institute on Drug Abuse.

Pada April, pemerintah China mengumumkan akan memasukkan seluruh golongan zat terkait fentanil ke dalam daftar obat-obatan yang dikontrol per 1 Mei, sebuah kemenangan bagi Trump dan pemerintahannya.

Tetapi pada 23 Agustus, Trump kembali bersuara. "Saya memerintahkan seluruh operator ... untuk mencari dan menolak seluruh pengiriman fentanil dari China."

"Fentanil membunuh 100.000 orang warga AS dalam satu tahun. Presiden Xi bilang ini akan dihentikan--tapi tidak!," twit Trump.

Sponsored
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 23 August 2019

Pada 24 Agustus, Kantor Kebijakan Pengawasan Obat Nasional AS mentwit, "China terus menuangkan racun ke komunitas kami."

Isu ini telah menjadi bagian dari perang dagang yang tengah berlangsung di antara dua raksasa ekonomi dunia. Trump bahkan menggunakan dugaan kegagalan Xi untuk menepati janjinya sebagai salah satu alasannya untuk memaksakan tarif lebih lanjut terhadap China.

Adapun Liu menilai bahwa AS seharusnya tidak membawa isu fentanil ke dalam negosiasi perdagangan. Liu menyatakan bahwa kedua belah pihak masih bekerja sama untuk menghentikan penyelundupan narkoba.

"Tanpa menyelesaikan isu permintaan fentanil domestik, tanpa mempelajari sumber fentanil dengan teliti, AS telah menuduh China dan menyiramkan air kotor ke China," ujar Liu. "Itu bukan sikap yang tepat untuk menyelesaikan masalah, belum lagi mengaitkan isu fentanil dengan pembicaraan perdagangan China-AS, yang mana ini dua persoalan yang sama sekali tidak terkait."

Liu mengatakan bahwa sejak 2012, pihaknya telah memberikan 383 petunjuk kepada otoritas penegakan hukum narkoba AS tentang paket-paket terkait fentanil.

"Meskipun sejumlah politikus AS menciptakan gelombang permusuhan, namun itu tidak memengaruhi kerja sama yang baik antara China dan lembaha penegak hukum AS dalam menindak perdagangan fentanil, termasuk lebih berbagi intelijen dan penyelidikan kasus bersama," tutur Liu.

Merespons tuduhan bahwa fentanil yang diproduksi di China masuk ke AS melalui Meksiko, Liu menekankan bahwa tidak ada dasar atas tuduhan tersebut.

"Polisi dari tiga negara belum mendeteksi atau memecahkan satu pun kasus semacam itu. Lalu apa dasar kesimpulan yang ditarik oleh sejumlah politikus AS itu? Mereka hanya duduk di rumah dan berkhayal," imbuhnya.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid