sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China beri peringatan kepada demonstran Hong Kong

Demonstran diperingatkan agar tidak meremehkan tekad dan kekuatan China untuk melindungi kemakmuran dan stabilitas Hong Kong.

Khairisa Ferida Valerie Dante
Khairisa Ferida | Valerie Dante Selasa, 06 Agst 2019 18:07 WIB
China beri peringatan kepada demonstran Hong Kong

China pada Selasa (6/8) mengecam keras demonstrasi di Hong Kong, menyebutnya telah melampaui ruang lingkup kebebasan berkumpul. China memperingatkan bahwa Hong Kong tidak akan dibiarkan jatuh dalam kekacauan lebih lanjut.

Juru bicara Kantor Urusan Hong Kong dan Makau Yang Guang pun memperingatkan demonstran agar tidak meremehkan tekad dan kekuatan China untuk melindungi kemakmuran dan stabilitas Hong Kong. Namun, dalam konferensi persnya, Yang tidak mengumumkan cara konkret untuk menyelesaikan krisis politik.

Dia menyerukan lebih banyak pendidikan patriotik dan mendorong warga untuk menghadapi para pengunjuk rasa. 

"Kita harus bangkit untuk melindungi tanah air kita yang indah," ungkap Yang.

Pernyataan Yang muncul satu hari setelah pemrotes di Hong Kong terlibat aksi protes terbesar dalam beberapa pekan terakhir. Mereka memblokir layanan kereta dan jalan, mendesak para pekerja untuk mogok.

Menurut perkiraaan pejabat serikat pekerja, demonstrasi pada Senin (5/8) memicu pembatalan lebih dari 200 penerbangan setelah 2.300 pekerja penerbangan sipil tidak masuk. Lebih dari 80 orang ditangkap dalam aksi protes pada Senin. 

Yang mengecam taktik pengunjuk rasa yang telah mengepung kantor polisi, melempar batu bata dan menyalakan api. Dia menyebutnya sebagai kekerasan ekstrem.

"Pemerintah pusat tidak akan pernah membiarkan upaya kekerasan mendorong Hong Kong ke dalam situasi berbahaya," tegas Yang.

Sponsored

Protes berlarut-larut di Hong Kong dipicu oleh RUU ekstradisi yang akan memungkinkan tersangka di pulau itu menjalani pengadilan di China daratan. Merespons demonstrasi, pemerintah Hong Kong telah menangguhkannya, tetapi protes terus berlanjut bahkan tuntutannya meluas.

Tidak hanya mendesak agar RUU ekstradisi itu ditarik sepenuhnya, namun para demonstran juga melayangkan tuntutan lain termasuk penyelidikan independen atas penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi, dilepaskan pengunjuk rasa yang ditahan, berhenti mendeskripsikan demonstrasi sebagai kerusuhan, penyelidikan atas penyerangan sejumlah massa berkaus putih di sebuah stasiun kereta di Yuen Long, reformasi politik serta pengunduran diri Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam.

Para pengunjuk rasa yang bentrok dengan polisi meyakini bahwa metode yang lebih konfrontatif dibutuhkan setelah pemerintah menolak memenuhi satupun tuntutan mereka.

Pekan lalu, Kantor Urusan Hong Kong dan Makau telah menyuarakan dukungannya bagi pemerintah dan kepolisian Hong Kong. Kantor tersebut disebut jarang mengadakan konferensi pers, bahkan lebih jarang lagi menggelarnya dalam waktu berdekatan dan apa yang terjadi hari ini dinilai menunjukkan indikasi perjuangan pemerintah pusat untuk merespons konflik di Hong Kong.

Dalam kesempatan yang sama, Yang Guang menegaskan bahwa Hong Kong milik China dan Beijing akan dengan tegas merespons setiap tindakan yang merusak kedaulatannya. Ketika ditanya tentang kemungkinan penggunaan pasukan China di Hong Kong, Yang Guang menuturkan, bahwa pihak berwenang Hong Kong mampu mengendalikan situasi.

Merespons pernyataan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi yang menyatakan dukungannya bagi para demonstran, Yang Guang mengungkapkan bahwa politikus AS seharusnya berhenti berkolusi dengan para separatis di Hong Kong.

'Kembalikan kekuasaan kepada rakyat'

Pada hari ini pula, sekelompok aktivis yang mengenakan penutup wajah dan helm menggelar konferensi pers yang disiarkan secara luas di televisi. Mereka mendesak Lam untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.

Tiga aktivis, yang menolak menyebutkan nama asli mereka, mengadakan konferensi pers di kawasan Mong Kok, Hong Kong. Ini merupakan kali pertama pemrotes mengadakan konferensi pers sejak demonstrasi dimulai kurang lebih dua bulan lalu.

"Kami menyerukan pemerintah untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat dan untuk memenuhi tuntutan warga Hong Kong," kata seorang aktivis saat konferensi pers yang ditayangkan di beberapa saluran TV di Hong Kong.

Salah satu aktivis menekankan bahwa para demonstran "tidak berafiliasi dengan partai politik atau organisasi manapun".

"Pemerintah Hong Kong telah gagal untuk mengambil tanggung jawab atas protes yang mencengkeram kota ini," kata seorang aktivis. (New York Times dan Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid