sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China catat kematian Covid-19 pertama sejak Mei 2020

Jumlah fatalitas resmi kini mencapai 4.635 kasus.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 14 Jan 2021 17:09 WIB
China catat kematian Covid-19 pertama sejak Mei 2020

China melaporkan kematian pertamanya akibat Covid-19 dalam delapan bulan terakhir pada Kamis (14/1). Perkembangan terbaru terjadi di saat "Negeri Tirai Bambu" berjuang mengendalikan gelombang baru pandemi dan bersiap menyambut kedatangan tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lebih dari 20 juta orang diisolasi di bagian utara China dan satu provinsi menyatakan keadaan darurat karena jumlah kasus harian Covid-19 meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

China sebagian besar dinilai berhasil mengendalikan pandemi melalui serangkaian tindakan karantina wilayah (lockdown) yang ketat dan pengujian massal. Namun, 138 kasus infeksi dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada Kamis, penghitungan harian tertinggi sejak Maret 2020.

Tidak ada perincian yang diberikan oleh otoritas kesehatan tentang kematian terbaru.

Pekan lalu, pihak berwenang meluncurkan uji coba massal dan menutup jaringan transportasi, sekolah, dan toko di ibu kota Hebei, Shijiazhuang, wilayah yang dinilai menjadi episentrum terbaru.

Sementara itu, Xingtai, rumah bagi tujuh juta penduduk, juga telah di-lockdown sejak Jumat (8/11).

Bukti lain peningkatan kasus infeksi terlihat dari pengumuman keadaan darurat di Heilongjiang pada Rabu (13/1). Otoritas setempat meminta 37,5 juta penduduknya untuk tidak meninggalkan provinsi kecuali benar-benar mendesak.

Tidak ada kematian yang dilaporkan di China daratan sejak Mei tahun lalu, dan jumlah kematian resmi kini mencapai 4.635.

Sponsored

Kedatangan WHO
Kematian itu terjadi saat China bersiap untuk kedatangan tim ahli WHO, yang akan memulai penyelidikan tentang asal-usul pandemi Covid-19.

Tim beranggotakan 10 orang itu diperkirakan tiba pada Kamis di Wuhan, kota tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.

Peter Ben Embarek, ketua tim untuk misi tersebut, mengatakan, pihaknya akan memulai dengan karantina dua minggu di sebuah hotel karena persyaratan perjalanan di China.

"Kemudian etelah dua minggu, kami akan dapat berpindah-pindah dan bertemu dengan rekan-rekan kami di China secara langsung serta pergi ke berbagai situs yang ingin kami kunjungi," katanya.

Kunjungan WHO yang telah lama tertunda itu dilakukan lebih dari setahun setelah pandemi dimulai dan di tengah ketegangan politik atas tuduhan Beijing awalnya berusaha menggagalkan proyek tersebut. (France 24)

Berita Lainnya
×
tekid