sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China kembali tegaskan siap perang demi mempertahankan Taiwan

Jubir Kementerian Pertahanan China Wu Qian menekankan bahwa Beijing akan melakukan segala cara agar reunifikasi dengan Taiwan terwujud.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 24 Jul 2019 15:32 WIB
China kembali tegaskan siap perang demi mempertahankan Taiwan

Pada Rabu (24/7), Kementerian Pertahanan China kembali memperingatkan bahwa pihaknya siap berperang jika ada langkah-langkah menuju kemerdekaan Taiwan.

Bulan ini, Pentagon mengumumkan bahwa Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui prospek penjualan senjata kepada Taiwan. Penjualan senjata yang diperkirakan bernilai sekitar US$2,2 miliar itu mencakup sejumlah tank dan rudal Stinger.

China menanggapinya dengan mengatakan akan memberlakukan sanksi terhadap perusahaan AS yang terlibat dalam kesepakatan semacam itu.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian menekankan bahwa Beijing akan melakukan segala cara agar reunifikasi dengan Taiwan terwujud.

"Kita dengan tegas menyatakan bahwa jalan menuju kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu," kata Wu dalam konferensi pers terkait buku putih pertahanan nasional China, pertama yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir.

Wu menegaskan, jika ada orang yang berani mencoba memisahkan Taiwan dari China, militer China akan siap berperang untuk menjaga kedaulatan nasional, persatuan dan integritas teritorial.

AS merupakan pemasok utama senjata ke Taiwan, yang dianggap China sebagai provinsi yang membangkang. Beijing telah berulang kali menegaskan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk membuat pulau itu kembali di bawah kendalinya.

Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan, tetapi berdasarkan Taiwan Relations Act pada 1979, AS terikat oleh hukum untuk membantu menyediakan sarana pertahanan diri bagi pulau itu.

Sponsored

Buku putih pertahanan Tiongkok menyebutkan, AS telah memicu persaingan intensif di antara sejumlah negara, secara signifikan meningkatkan pengeluaran pertahanannya dan merusak stabilitas global.

Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan China menjelaskan bahwa pengeluaran pertahanan China akan tetap bertumbuh secara stabil tetapi relatif rendah dibandingkan dengan pengeluaran negara-negara besar lainnya.

"Masih ada kesenjangan yang lebar antara pengeluaran pertahanan China dan persyaratan untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan," jelas buku putih pertahanan tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Wu menyinggung soal kabar pihaknya menandatangani perjanjian rahasia dengan Kamboja yang memberikan China akses eksklusif ke pangkalan Angkatan laut Ream di Teluk Thailand. Dia menyebut itu tidak sesuai fakta. 

"Di masa lalu, China dan Kamboja melakukan pertukaran positif serta kerja sama dalam latihan militer, pelatihan personel dan logistik," katanya. "Kerja sama semacam ini tidak menargetkan pihak ketiga mana pun." 

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid