sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China kritik halus Donald Trump?

Ketegangan antara Amerika Serikat dan China belakangan meningkat di tengah pandemik Covid-19.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 22 Apr 2020 09:14 WIB
China kritik halus Donald Trump?

Duta Besar China untuk Amerika Serikat pada Selasa (21/4) mengritik pihak-pihak yang membuat tuduhan tidak berdasar yang mengalihkan perhatian dari informasi ilmiah tentang coronavirus jenis baru.

Berbicara di acara Bloomberg webcast, Cui Tiankai, membela penanganan Covid-19 oleh China, yang dikritik oleh Presiden Donald Trump dan beberapa pihak lainnya karena diduga gagal memperingatkan dunia tentang risiko penyakit tersebut secara tepat waktu dan transparan.

"Yang mengkhawatirkan saya adalah kurangnya transparansi, bukan dalam hal sains, bukan dalam hal perawatan medis, tetapi dalam beberapa perkembangan politik, terutama di AS," tutur Cui Tiankai.

"Begitu sedikit perhatian yang diberikan kepada pandangan para ilmuwan karena sejumlah politikus begitu sibuk dengan upaya mereka untuk stigmatisasi, untuk tuduhan tidak berdasar."

Cui Tiankai menambahkan bahwa media juga menyebarkan spekulasi dan rumor.

Gedung Putih belum merespons pernyataan Cui Tiankai dan Kedutaan Besar China juga tidak menjawab ketika ditanya apakah Cui Tiankai merujuk pada Trump. 

Ketegangan yang mewarnai relasi Washington dan Beijing meningkat akibat isu Covid-19.

Bulan lalu, Kementerian Luar Negeri AS memanggil Cui Tiankai untuk memprotes pernyataan Beijing yang memberi kesan bahwa militer AS mungkin telah membawa coronavirus jenis baru ke China.

Sponsored

Di lain sisi, Trump mengatakan bahwa pihaknya tengah mencoba meneliti apakah virus penyebab Covid-19 berasal dari sebuah lab di Wuhan menyusul laporan virus itu mungkin telah disintesis secara buatan di lab atau mungkin lolos tanpa disengaja.

Institute of Virology di Wuhan telah membantah tuduhan semacam itu. Kebanyakan ahli meyakini bahwa virus berasal dari pasar yang menjual satwa liar di Wuhan dan melompat dari hewan ke manusia.

Trump telah mengungkapkan skeptisnya menyangkut angka kematian akibat coronavirus jenis baru yang dilaporkan China. Dia juga menghentikan pendanaan bagi WHO, menuduh organisasi PBB itu mempromosikan disinformasi China tentang virus yang disebutnya sebagai penyebab penyebaran lebih luas dibanding yang seharusnya terjadi.

Tapi Cui Tiankai menyatakan bahwa China telah terbuka. Dia merujuk pada komunikasi Beijing dengan Washington dan WHO pada awal Januari serta pengarahan yang dilakukan pemerintahannya setiap hari.

"Kami melakukan yang terbaik untuk transparan. Kami temukan, kami pelajari. Pada saat bersamaan, kami berbagi," imbuhnya.

Covid-19 telah menjangkau 212 negara dan wilayah, dengan total kasus global telah melampaui 2.550.000. Lebih dari 177.400 orang meninggal dan lebih dari 690.000 lainnya dilaporkan telah sembuh.

AS bertengger di posisi puncak sebagai negara paling terdampak. Ada lebih dari 818.000 kasus di AS, di mana lebih dari 45.000 meninggal dan lebih dari 82.000 orang sembuh.

China yang sempat menempati posisi puncak kini ada di urutan sembilan sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak. Ada 82.788 kasus di Tiongkok, termasuk di antaranya 4.632 fatalitas dan 77.151 yang telah dinyatakan sembuh.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid