sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

China tangguhkan penerbitan izin perjalanan individu ke Taiwan

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menyatakan bahwa penangguhan ini berlaku per 1 Agustus.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 31 Jul 2019 19:13 WIB
China tangguhkan penerbitan izin perjalanan individu ke Taiwan

Pada Rabu (31/7), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menyatakan bahwa mulai 1 Agustus, pemerintah akan menangguhkan penerbitan izin perjalanan individu (solo travel) bagi warganya yang ingin pergi ke Taiwan.

Warga dari China daratan membutuhkan izin untuk melakukan perjalanan individu ke Taiwan. China hanya memberi izin bagi pelancong dari 47 kota di negaranya untuk mengunjungi Taiwan secara individual, tidak dengan rombongan tur.

Operator tur utama Tiongkok, China International Travel Service (CITS), menyampaikan bahwa wisatawan China yang memiliki izin yang dikeluarkan sebelum Kamis (1/8) dapat mengikuti jadwal tur yang sudah ada. Namun, setelah tanggal itu, wisatawan hanya dapat mengunjungi Taiwan secara berkelompok.

"Kami menyadari penangguhan izin ini," kata operator tur lain, Shanghai Spring International Travel Service. "Hari ini adalah hari terakhir untuk mengajukan izin bepergian individual."

Dewan Urusan Daratan Taiwan menyatakan protes keras dan mengutuk keputusan China.

"Pihak berwenang China secara sepihak menghancurkan perjanjian tanpa berkomunikasi dengan pihak kami," jelas pernyataan dewan tersebut.

Larangan pengeluaran izin perjalanan individu ini datang berbulan-bulan sebelum Pilpres Taiwan pada Januari 2020. Beijing mencurigai Tsai Ing-wen, yang terpilih menjadi Presiden Taiwan pada 2016, mendorong kemerdekaan pulau itu.

Keputusan Kementerian Pariwisata China pun datang di tengah adanya lonjakan jumlah wisatawan China ke Taiwan. Pada enam bulan pertama 2019, jumlah turis China ke Taiwan mencapai 1,67 juta, meningkat 28% dari periode yang sama pada 2018. 

Sponsored

Data Biro Pariwisata Taiwan mencatat bahwa pada 2018, 2,69 juta turis China mengunjungi pulau itu, penurunan 1% dari tahun sebelumnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan frekuensi latihan militernya di sekitar Taiwan, termasuk rutinitas penerbangan yang disebut "pengepungan pulau" dan mengirimkan kapal perang ke perairan di sekitar Taiwan. 

Teranyar, China menggelar latihan militer di perairan barat daya Taiwan. Kegiatan itu dimulai pada Senin (29/7), beberapa hari setelah Tiongkok menegaskan bahwa pihaknya siapa untuk berperang jika terdapat langkah menuju kemerdekaan Taiwan.

Beijing telah berulang kali menegaskan kemungkinan penggunaan kekuatan untuk membuat pulau itu kembali di bawah kendalinya. China menuduh Amerika Serikat, pemasok senjata utama Taiwan, merusak stabilitas global dan mengecam skema penjualan senjata ke pulau itu.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid