sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Coronavirus menghantui Olimpiade Tokyo 2020

Sejauh ini belum ada laporan kematian akibat coronavirus jenis baru di Jepang.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 06 Feb 2020 09:57 WIB
Coronavirus menghantui Olimpiade Tokyo 2020

Kepala Eksekutif Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto memperingatkan bahwa wabah coronavirus jenis baru dapat mengganggu persiapan ajang olahraga internasional tersebut. Meski begitu, penyelenggara bersikeras bahwa tidak ada rencana membatalkan olimpiade.

Muto mengkhawatirkan dampak penyebaran virus yang bersumber dari Kota Wuhan, China, tersebut menjelang olimpiade yang akan dimulai dalam 170 hari mendatang.

"Saya sangat khawatir bahwa penyebaran penyakit menular tersebut dapat mengganggu persiapan menuju olimpiade. Saya harap wabah itu dapat ditangani sesegera mungkin," tutur Muto dalam konferensi pers di Tokyo.

Sama seperti Muto, Saburo Kawabuchi, pengurus dari kompleks atlet tempat 11.000 olahragawan akan tinggal selama olimpiade, juga mengutarakan kekhawatiran serupa.

"Saya benar-benar berharap, entah bagaimana, coronavirus akan mereda sehingga kita dapat menjalankan Olimpiade Tokyo 2020 dengan lancar," kata dia. "Penyelenggara akan melakukan yang terbaik agar para atlet dapat berkonsentrasi untuk melakukan yang terbaik."

Gubernur Tokyo Yuriko Koike menuturkan bahwa kegagalan untuk mengatasi penyebaran wabah coronavirus dapat memengaruhi olimpiade.

"Kita harus bisa menangani virus corona baru ... atau kita akan menyesalinya," tuturnya pekan lalu.

Belum ada laporan kematian akibat coronavirus jenis baru di Jepang, namun negara itu mencatat jumlah infeksi terbanyak di luar China dengan 35 kasus. Pada Kamis (6/2), total 20 penumpang kapal pesiar Jepang dinyatakan terjangkit virus tersebut, memaksa otoritas kesehatan setempat untuk mengarantina 3.700 penumpang dan kru selama 14 hari ke depan.

Sponsored

Wabah coronavirus jenis baru telah menewaskan 565 orang secara global, termasuk masing-masing satu kematian di Filipina dan Hong Kong. Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan bahwa virus tersebut telah menginfeksi 28.018 di Tiongkok.

Selain itu, menurut Komisi Kesehatan Nasional China, lebih dari 200 kasus telah dilaporkan di lebih dari 25 negara termasuk Singapura, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, Sri Lanka, hingga sejumlah negara Eropa.

Penyebaran coronavirus telah mengganggu sejumlah pertandingan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 termasuk sepak bola dan basket wanita, tinju, serta badminton. 

Penyelenggara acara terpaksa menjadwal ulang pertandingan sepak bola wanita Australia versus China setelah tim China pekan ini diisolasi di sebuah hotel di Brisbane atas kekhawatiran wabah coronavirus.

Puluhan maskapai penerbangan menangguhkan atau membatasi perjalanan ke China. Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat yang mencatat 12 kasus, melarang masuk siapa pun yang telah berkunjung ke Tiongkok selama 14 hari. Hong Kong mengumumkan bahwa semua pengunjung dari China daratan akan dikarantina selama dua minggu, sementara Taiwan akan melarang masuk wisatawan asal Tiongkok mulai Kamis.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, ratusan pakar kesehatan akan berkumpul di Jenewa, Swiss, pada 11-12 Februari dalam upaya menemukan cara melawan wabah coronavirus jenis baru dengan mempercepat penelitian terkait obat-obatan dan vaksin.

Ketika ditanya mengenai terobosan terkait obat, juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, "Sejauh ini belum ada pengobatan efektif yang diketahui dapat menyembuhkan 2019-nCoV."

Walaupun kebanyakan orang yang terjangkit coronavirus jenis baru dapat sembuh jika hanya menderita gejala ringan, virus tersebut bisa menyebabkan pneumonia atau penyakit pernapasan parah lainnya. (The Guardian, CNN, dan Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid