sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19: Italia longgarkan pembatasan mulai 4 Mei

Italia mencatat total 181.228 kasus Covid-19, termasuk 24.114 yang meninggal dan 48.877 yang sudah dinyatakan sembuh.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 21 Apr 2020 20:57 WIB
Covid-19: Italia longgarkan pembatasan mulai 4 Mei

Italia sebelum akhir pekan ini akan mengumumkan rencana untuk melonggarkan pembatasan, yang diterapkan untuk mengekang penyebaran Covid-19, secara bertahap mulai 4 Mei. Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Giuseppe Conte pada Selasa (21/4).

Lockdown atau karantina wilayah yang diberlakukan sejak 9 Maret telah menutup sebagian besar bisnis Italia dan mencegah orang meninggalkan rumah mereka, kecuali untuk kebutuhan penting. Kondisi itu menempatkan tekanan kuat pada ekonomi terbesar ketiga zona euro tersebut.

"Saya berharap dapat mengatakan, 'Mari kita buka semuanya. Segera. Kita mulai besok pagi'. Tapi keputusan semacam itu tidak bertanggung jawab. Itu akan membuat kurva penularan naik dengan cara yang tidak terkendali dan akan menghapus semua upaya yang telah kita lakukan sejauh ini," tulis Conte di akun Facebook-nya.

"Kita harus bertindak atas dasar rencana nasional, yang bagaimanapun mempertimbangkan kekhasan teritori." 

Setelah pemerintah menutup bisnis yang dianggap tidak penting bagi rantai pasokan pada 22 Maret, baru-baru ini muncul seruan yang meningkat dari kalangan industri untuk membuka kembali beberapa kegiatan demi mencegah bencana ekonomi.

Kementerian Keuangan Italia memperkirakan ekonomi akan berkontraksi sekitar 8% tahun ini, menggarisbawahi dampak negatif dari pembatasan skala nasional.

PM Conte menekankan bahwa pelonggaran pembatasan akan terjadi berdasarkan studi menyeluruh dan data ilmiah, tidak untuk memenuhi sebagian opini publik atau permintaan kelompok tertentu.

Italia mencatat total 181.228 kasus Covid-19, termasuk 24.114 yang meninggal dan 48.877 yang sudah dinyatakan sembuh. Italia menduduki peringkat ketiga setelah Amerika Serikat dan Spanyol sebagai negara pemilik kasus positif terbanyak, sementara fatalitasnya tertinggi kedua di dunia.

Sponsored


Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid