sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19: Jerman longgarkan pembatasan sosial secara bertahap

Jerman mencatat 134.753 kasus Covid-19, termasuk 3.804 pasien yang meninggal dan 72.600 yang dinyatakan sembuh.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 16 Apr 2020 11:40 WIB
Covid-19: Jerman longgarkan pembatasan sosial secara bertahap

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu (15/4) mengumumkan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, pemerintah akan melonggarkan sejumlah pembatasan sosial yang diterapkan di bawah lockdown atau karantina wilayah.

"Kita akan bergerak maju secara perlahan," tutur Markel dalam sebuah konferensi pers. "Ini adalah situasi yang rapuh di mana kehati-hatian untuk melangkah sangat diperlukan."

Merkel menyatakan bahwa mulai Senin (20/4), toko-toko dengan luas 800 meter persegi akan diizinkan untuk kembali beroperasi setelah mereka memiliki pedoman untuk menjaga kebersihan tempat kerja.

Secara khusus, toko sepeda, dealer mobil, toko buku, dan salon diperbolehkan melanjutkan bisnis mulai 4 Mei asalkan mereka mematuhi langkah-langkah kebersihan yang ketat.

Meski ada pelonggaran pembatasan sosial, Merkel menegaskan bahwa lockdown belum dicabut. Dia merekomendasikan warga untuk memakai masker saat berbelanja dan menggunakan transportasi umum.

Aturan social distancing untuk mengekang penyebaran virus tetap berlaku hingga setidaknya 3 Mei. Sementara mulai 4 Mei, Merkel mengatakan bahwa sekolah-sekolah di seluruh negeri akan diizinkan kembali buka secara bertahap.

Sementara itu, larangan menyelenggarakan pertemuan publik skala besar akan ditegakkan hingga setidaknya 31 Agustus demi mencegah potensi penularan Covid-19 secara massal.

Merkel meminta warga Jerman tetap waspada dan mendesak mereka mematuhi langkah-langkah pencegahan penyebaran coronavirus jenis baru yang ditetapkan pemerintah.

Sponsored

Selain Jerman, sejumlah negara Eropa lainnya juga telah melonggarkan pembatasan sosial. Sekolah dasar di Denmark telah mulai buka, Spanyol mengizinkan pekerjaan konstruksi dan manufaktur kembali beroperasi, serta beberapa daerah di Italia membuka kembali toko buku dan toko pakaian anak-anak.

Jerman mencatat 134.753 kasus Covid-19, termasuk 3.804 pasien yang meninggal dan 72.600 yang dinyatakan sembuh.

Pada Rabu, Kementerian Ekonomi Jerman menyatakan bahwa krisis ekonomi yang dimulai pada Maret diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan 2020.

"Turunnya permintaan global, gangguan rantai pasokan, perubahan perilaku konsumen, dan ketidakpastian di kalangan investor berdampak besar terhadap ekonomi Jerman," tutur pernyataan kementerian.

Pemerintah Jerman bulan lalu meloloskan paket stimulus senilai US$816 miliar untuk membantu mengurangi dampak Covid-19 terhadap ekonomi nasional. (Al Jazeera, BBC, dan Reuters)

Berita Lainnya
×
tekid