sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19: Myanmar belum berencana vaksin warga Rohingya

Juru bicara Kementerian Kesehatan Myanmar dan otoritas militer sejauh ini belum berkomentar terkait rencana vaksinasi warga Rohingya.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 12 Agst 2021 11:09 WIB
Covid-19: Myanmar belum berencana vaksin warga Rohingya

Pihak berwenang di Myanmar hingga saat ini belum memiliki rencana untuk memvaksinasi minoritas muslim Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsian padat.

Hal tersebut disampaikan oleh administrator lokal yang ditunjuk junta di Rakhine State.

Ratusan ribu warga etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh akibat operasi militer pada 2017 dan mereka yang tetap mengeluhkan diskriminasi dan perlakuan buruk di negara yang tidak mengakui mereka sebagai warga negara.

Administrator lokal, Kyaw Lwin, mengatakan bahwa kampanye vaksinasi telah dimulai di Kota Sittwe, Rakhine State, dengan 10.000 vaksinasi untuk kelompok prioritas seperti lansia, petugas kesehatan, staf pemerintah, dan para biksu.

Namun, dia menyatakan bahwa hingga kini tidak ada rencana saat ini untuk memvaksinasi warga Rohingya yang tinggal di kamp-kamp di Sittwe.

"Kami hanya mengikuti perintah," katanya, menolak berkomentar apakah rencana tersebut merupakan diskriminasi terhadap Rohingya.

Lebih lanjut, Kyaw Lin menuturkan bahwa kampanye vaksinasi di Rakhine State tergantung pada berapa banyak vaksin yang diterima pemerintah dan instruksi yang didapatkan para petugas lokal. 

"Sejauh ini kami belum menerima instruksi mengenai itu," sambung Kyaw Lin.

Sponsored

Juru bicara Kementerian Kesehatan Myanmar dan otoritas militer sejauh ini belum berkomentar terkait rencana vaksinasi warga Rohingya.

Upaya pencegahan penularan Covid-19 milik pemerintah Myanmar hampir runtuh setelah kudeta pada 1 Februari. Akibat kudeta militer, banyak petugas kesehatan berhenti bekerja sebagai bentuk protes.

Kini, junta berusaha meningkatkan laju vaksinasi ketika Myanmar menghadapi lonjakan infeksi terburuk sejak pandemik dimulai.

Kamp-kamp padat tempat warga Rohingya tinggal di balik kawat berduri untuk memisahkan mereka dari mayoritas Buddhis di Sittwe juga telah terkena Covid-19.

Dari kamp Thet Kal Pyin, Nu Maung (51) mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengumpulkan nama untuk vaksinasi jika suntikan tersedia bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun, tetapi tidak ada tanda-tanda itu terjadi.

Dia sendiri telah menderita gejala Covid-19, tetapi tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk tes.

Pihak berwenang belum memberikan pencatatan jumlah infeksi di kamp-kamp tersebut.

Spesialis hak asasi manusia dari kelompok Fortify Rights, Zaw Win, menuturkan dia tidak terkejut bahwa Rohingya tidak menjadi prioritas bagi vaksinasi.

"Rohingya telah lama menghadapi pembatasan ekstrem atas hak-hak mereka dan dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk hak atas kesehatan," katanya.

Diperkirakan 140.000 warga Rohingya tinggal di Rakhine State. Sebagian besar dari mereka dikurung di kamp-kamp, ​​dengan mereka yang berada di atau sekitar Sittwe menampung lebih dari 100.000 orang.

Setidaknya 700.000 Rohingya melarikan diri dari Rakhine State ke Bangladesh pada 2017 selama operasi oleh tentara di bawah komando Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang sekarang menjadi perdana menteri dan kepala junta Myanmar. 

Sumber : Channel News Asia

Berita Lainnya
×
tekid