sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19: Spanyol kehilangan 900.000 lapangan kerja

Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia akibat Covid-19 setelah Italia.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 03 Apr 2020 07:59 WIB
Covid-19: Spanyol kehilangan 900.000 lapangan kerja

Spanyol telah kehilangan lapangan kerja dalam rekor tercepat sejak pemberlakuan lockdown untuk melawan Corvid-19. Demikian data jaminan sosial pada Kamis (2/4).

Sekitar 900.000 pekerja telah kehilangan pekerjaan sejak pertengahan Maret, dengan mereka yang memiliki kontrak jangka pendek di bidang pariwisata atau konstruksi di antara yang paling terpukul. Setidaknya 620.000 lainnya melihat kontrak mereka ditangguhkan dengan PHK sementara dan puluhan ribu sedang cuti sakit.

"Data ini luar biasa, ini belum pernah terjadi sebelumnya," sebut Menteri Jaminan Sosial Jose Luis Escriva. "Ini mencerminkan gangguan nyata pada aktivitas normal."

Spanyol, yang memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia akibat Covid-19 setelah Italia dengan 10.348 kematian pada Kamis, telah memungkinkan warga untuk meninggalkan rumah sejak 14 Maret hanya untuk perjalanan penting. Hingga berita ini diturunkan terdapat 112.065 kasus positif di Spanyol, dengan 26.743 di antaranya dilaporkan sembuh.

Minggu ini, Spanyol memperketat lockdown lebih lanjut, dengan hanya karyawan di sektor-sektor utama yang diizinkan untuk bepergian ke dan dari tempat kerja. Jalanan kosong, dan hotel, restoran, serta bar ditutup.

"Sekitar 900.000 pekerjaan juga hilang pada puncak krisis keuangan 2008/2009, tetapi itu terjadi lebih dari 20 minggu bukan di bawah tiga minggu seperti sekarang di tengah pandemik coronavirus," kata Escriva.

Data yang dirilis pada Kamis adalah beberapa yang pertama di dunia yang mengungkapkan dampak kuncian pada pasar tenaga kerja.

Angka pengangguran untuk Maret, juga diterbitkan pada Kamis, menunjukkan Spanyol mencatat kenaikan bulanan tertinggi yang pernah ada, dengan kenaikan 9,3% dari bulan sebelumnya sehingga jumlah total orang yang menganggur menjadi sekitar 3,5 juta.

Sponsored

Data pengangguran bahkan tidak mencerminkan sepenuhnya tingkat kehilangan pekerjaan, karena beberapa dari mereka yang kehilangan pekerjaan belum terdaftar dan yang lain tidak memiliki hak atas tunjangan pengangguran.

"Negara ini praktis lumpuh akibat darurat kesehatan," kata Unai Sordo, pemimpin serikat buruh terbesar di Spanyol, CCOO, kepada TVE.

Jika melihat data jaminan sosial lebih rinci, 898.822 orang Spanyol termasuk 613.000 pekerja tetap telah kehilangan pekerjaan sejak lockdown dimulai.

Sementara itu, banyak perusahaan, dari pabrik mobil hingga rantai makanan cepat saji, menerapkan PHK sementara, di mana perusahaan yang menghadapi kesulitan keuangan untuk sementara waktu dapat menangguhkan kontrak pekerja.

Pengajuan PHK sementara membutuhkan waktu lima hari untuk diproses, menunjukkan angka 620.000 akan naik.

Kelompok pengusaha CEOE mengatakan bahwa skema PHK sementara itu telah menahan kenaikan angka pengangguran, dan menyerukan agar peraturan yang longgar diberlakukan.

Maret biasanya merupakan bulan yang baik untuk bekerja di Spanyol karena ini menandai dimulainya musim liburan. Banyak pekerja sementara mencari pekerjaan di sektor perhotelan.

"Kita harus bekerja untuk meluncurkan kembali perekonomian begitu kita bisa mengendalikan epidemi," kata Menteri Transportasi Jose Luis Abalos kepada radio RNE.

Data jaminan sosial menunjukkan bahwa sekitar 80.000 pekerja sakit karena dikonfirmasi terinfeksi coronavirus jenis baru, sementara 170.000 lainnya sedang cuti sakit karena diisolasi setelah melakukan kontak dengan seseorang yang positif.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid