sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Covid-19: Turki mulai longgarkan pembatasan sosial

Turki mencatat 127.659 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 68.166 pasien yang dinyatakan sembuh.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 05 Mei 2020 12:46 WIB
Covid-19: Turki mulai longgarkan pembatasan sosial

Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (4/5) mengumumkan bahwa Turki akan melonggarkan pembatasan sosial yang diterapkan demi mengekang penyebaran Covid-19.

Erdogan menyatakan, Turki secara bertahap akan mulai mengurangi langkah-langkah pembatasan sosial pada Mei hingga Juli. Keputusan itu diambil setelah dia melihat adanya penurunan kasus infeksi Covid-19 di dalam negeri selama dua pekan terakhir.

Berbicara usai rapat kabinet, Erdogan mengumumkan bahwa dia akan mengurangi jam malam yang diberlakukan bagi kalangan lansia dan pemuda. Mulai 10 Mei, penduduk berusia di atas 65 tahun diizinkan keluar rumah selama empat jam per hari.

Sementara itu, pada 13 Mei, anak-anak di bawah 14 tahun dapat keluar dari pukul 11.00 hingga 15.00. Pada 15 Mei, penduduk berusia 15-20 tahun dapat keluar dalam kondisi yang sama.

Pemerintah juga mencabut pembatasan perjalanan antarkota di tujuh kota yakni Erzurum, Aydin, Hatay, Malatya, Mersin, Antalya, dan Mugla.

Pusat perbelanjaan, salon, dan sejumlah toko lainnya akan diperbolehkan buka kembali pada 11 Mei asalkan mereka mematuhi protokol keselamatan yang ketat. Ada pun universitas diizinkan kembali mengadakan kelas tatap muka mulai 15 Juni.

"Kami akan mengimplementasikan rencana normalisasi ini secara dinamis. Beberapa pembatasan dapat dilonggarkan atau justru diperketat, semua tergantung pada perkembangan penyebaran virus," tutur Presiden Erdogan.

Turki mencatat 127.659 kasus positif coronavirus jenis baru, termasuk 3.461 kematian dan 68.166 pasien yang dinyatakan sembuh.

Sponsored

Ankara mulai memberlakukan sejumlah langkah pembatasan sosial setelah kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di negara itu pada 11 Maret. Pemerintah menerapkan pembatasan perjalanan di 31 kota besar serta menutup sekolah, restoran, dan toko-toko nonesensial. (Reuters, Al Jazeera, dan Anadolu Agency)

Berita Lainnya
×
tekid