sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Debat capres: Trump salahkan Covid-19 atas kondisi ekonomi AS

Trump menyebut Covid-19 dengan wabah China.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 30 Sep 2020 15:21 WIB
Debat capres: Trump salahkan Covid-19 atas kondisi ekonomi AS

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menggunakan debat perdana capres pada Selasa (29/9) untuk menyalahkan kesengsaraan ekonomi pada China dan pandemi coronavirus baru (Covid-19).

"Kami membangun ekonomi terbesar dalam sejarah, kami menutupnya karena wabah China," katanya, merujuk pada Covid-19 sebagai wabah China.

Bahasa tersebut sebelumnya dikecam kelompok hak asasi manusia (HAM) karena dianggap memicu rasialisme anti-Asia di "Negeri Paman Sam".

Meskipun tidak ada pertanyaan tentang China selama debat tersebut, kedua kandidat secara proaktif mengungkitnya ketika mereka saling menyerang tentang sejumlah isu, termasuk kebijakan ekonomi dan tanggapan pemerintah atas Covid-19.

Pada awal debat, Joe Biden mengatakan, Trump telah meremehkan tingkat keparahan Covid-19 dan memberikan pujian yang tidak pantas diberikan atas respons China terhadap pandemi di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping.

"Kami bersikeras, bahwa pejabat AS di China pergi ke Wuhan dan menentukan sendiri seberapa berbahayanya hal ini," kata Biden. "Trump tidak meminta Xi untuk melakukan itu. Dia memberi tahu kami betapa hebatnya pekerjaan Xi, dia berkata, bahwa AS berutang budi padanya karena bersikap transparan dengan kami."

Putra Biden, Hunter, telah menjadi fokus tuduhan korupsi dari Trump dan sekutunya. Mereka mengatakan, posisi Hunter sebagai anggota dewan Manajemen Dana Investasi Ekuitas BHR (Shanghai) adalah hasil dari pengaruh ayahnya.

Tim kampanye Biden membantah tuduhan tersebut. Mereka berulang kali menyatakan, tidak ada kesalahan yang terbukti.

Sponsored

Selain Covid-19, yang menjadi pembahasan dalam debat perdana adalah catatan politik masing-masing calon, Mahkamah Agung (MA), ekonomi, ras dan kekerasan, serta integritas pemilu.

Kebiasaan Trump menyebut Covid sebagai "virus China" lebih sering disampaikan dalam pidato dan konferensi persnya, beberapa bulan terakhir.

Jajak pendapat terbaru New York Times dan Siena College pada 22-24 September menunjukkan, Biden unggul 41-49% dibandingkan Trump.

Pandemi juga membalikkan penurunan tingkat pengangguran AS selama satu dekade, yang telah mencapai rekor terendah sebelum seluruh sektor ekonomi hancur akibat karantina wilayah (lockdown) yang diperlukan untuk memperlambat penyebaran virus.

Trump kerap membingkai hubungan ekonomi AS dengan China sebagai salah satu masalah terbesar negara selama kampanye pilpresnya pada 2016. Konsisten disampaikan selama masa jabatannya.

Sementara itu, Biden mempresentasikan strategi ekonomi untuk membangun kembali kapasitas manufaktur domestik, yang dimaksudkan untuk mendukung pemasok AS di bidang semikonduktor, farmasi, dan industri lain yang ditekankan pemerintah China.

Dalam pesan kampanyenya, Biden menuduh Trump mengejar strategi perdagangan yang memprioritaskan akses bank multinasional besar ke pasar China, tetapi tidak melakukan apa pun untuk mengekang pelanggaran perdagangan pemerintah China yang merugikan pekerja AS. (South China Morning Post)

Berita Lainnya
×
tekid