Di layar terpisah, Trump dan Biden bertengkar tentang Covid-19

Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada Kamis (15/10) mengkritik tanggapan "panik" Presiden Donald Trump terhadap pandemi coronavirus. Sementara Trump membela penanganannya terhadap krisis yang telah menewaskan lebih dari 216.000 orang Amerika itu.

Kedua calon itu berbicara di balai kota yang disiarkan di jaringan televisi terpisah, setelah debat yang semula dijadwalkan dibatalkan, setelah Trump terpapar Covid-19.

Debat layar terpisah ini memberikan pengingat kontras tentang perubahan cara kampanye karena pandemi. Hal ini yang telah mendorong lebih dari 18 juta orang untuk memberikan suara lebih dari dua minggu sebelum hari pemilu pada 3 November.

Biden menyalahkan presiden karena menyembunyikan betapa menyeramkannya virus yang telah menewaskan lebih dari 216.000 orang di Amerika Serikat.

"Dia bilang tidak memberi tahu siapa pun karena takut orang Amerika akan panik," kata Biden. "Orang Amerika tidak panik. Dia panik," kata dia lagi. 

Trump membela tanggapannya terhadap pandemi serta perilaku pribadinya, termasuk menggelar acara Rose Garden di Gedung Putih. Di mana hanya sedikit yang mengenakan masker atau melakukan jarak sosial, yang mengakibatkan banyak peserta tertular penyakit tersebut.

"Hei, saya presiden. Saya harus melihat orang-orang. Saya tidak bisa berada di ruang bawah tanah," kata Trump di NBC di depan audiensi pemilih di Miami, yang secara implisit mengkritik Biden karena menghabiskan berbulan-bulan di luar jalur kampanye selama pandemi berkecamuk.

Trump yang secara agresif menyela Biden selama debat yang kacau dua minggu lalu, menunjukkan sedikit minat untuk mengubah nada permusuhannya, dengan aktif berdebat dengan moderator Samantha Guthrie.

Dia mengatakan "mendengar cerita berbeda" tentang kemanjuran masker, meskipun pakar kesehatan masyarakat di pemerintahannya sendiri mengatakan bahwa memakainya adalah kunci untuk menghentikan penyebaran virus.

Trump juga menghindari pertanyaan tentang penyelidikan New York Times selama dua dekade atas pengembalian pajaknya, yang telah dia tolak untuk dirilis secara publik. Meskipun telah berpuluh-puluh tahun menjadi preseden bagi calon presiden.

Sumber: CNA News