sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Diparodikan lagi oleh Alec Baldwin, Donald Trump berang

Trump gusar setelah Alec Baldwin memparodikan sosoknya dalam program televisi Saturday Night Live pada Sabtu (16/2).

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 19 Feb 2019 14:29 WIB
Diparodikan lagi oleh Alec Baldwin, Donald Trump berang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam program televisi Saturday Night Live (SNL). Dia menyerukan penarikan retribusi serta penyelidikan atas program komedi tersebut.

Kecaman sang presiden ini muncul setelah aktor ternama, Alec Baldwin, memerankan sosoknya dalam parodi SNL pada Sabtu (16/2).

Ini bukan kali pertama kali Baldwin berperan sebagai Trump, dilengkapi dengan rambut palsu berwarna pirang, bibir cemberut khas Trump, dan gaya berbicara sang presiden.

Dia membuka program NBC itu dengan sketsa komedi yang menirukan konferensi pers Trump saat mendeklarasikan keadaan darurat nasional.

"Kami membutuhkan dinding. Ada sejumlah besar obat-obatan yang masuk melalui perbatasan selatan," tutur Baldwin saat berperan sebagai Trump palsu.

"Kalian semua mengerti mengapa saya harus memalsukan keadaan darurat ini, kan? Saya harus melakukannya karena saya mau, sesederhana itu. Kami memiliki masalah. Narkoba masuk ke negara ini tanpa tembok," lanjutnya. "Dinding perbatasan pasti berhasil dan mengamankan. Tidak harus pintar untuk memahami itu, bahkan lebih mudah untuk dipahami jika Anda tidak sepintar itu."

Sang presiden, yang sangat sensitif dengan cara media meliputnya, jelas tidak terkesan dengan karakterisasi Baldwin.

Sponsored

Melalui Twitter, Trump mengatakan tidak ada yang lucu tentang SNL. Presiden ke-45 AS itu juga bertanya bagaimana program tersebut dapat lolos tanpa retribusi, menyerukan investigasi atas ketidakadilan itu.

Dengan huruf kapital di twit selanjutnya, dia menegaskan bahwa media yang korup dan curang adalah musuh masyarakat.

Deklarasi darurat nasional Trump diperkirakan tidak akan berjalan mulus, sebuah topik yang juga diangkat oleh Baldwin.

"Saya akan segera digugat, putusannya akan merugikan, dan akan berakhir di Mahkamah Agung. Kemudian saya akan menelepon teman saya, (Hakim Agung) Brett Kavanugh dan mengatakan sudah waktunya membalas budi saya ... Dan pada saat itu, laporan Robert Mueller akan dirilis, menghancurkan saya ... dan waktu saya berperan sebagai presiden akan berakhir," ujar Baldwin, mengolok Trump.

Pernyataan Trump tentang retribusi menuai kritik, sejumlah anggota parlemen dan jurnalis menyatakan ancaman itu melanggar prinsip demokrasi.

Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Ted Lieu, menulis di Twitter bahwa, "Satu hal yang membuat Amerika hebat adalah orang-orang dapat menertawakan Anda tanpa membayar pungutan."

Peter Baker, kepala koresponden Gedung Putih untuk New York Times mengatakan bahwa meski bahasa Trump yang seperti itu telah menjadi hal yang biasa didengar, perlu diingat belum ada presiden yang secara terbuka mengancam retribusi terhadap jaringan televisi hanya karena telah disindir.

American Civil Liberties Union memberikan pengingat singkat tentang kebebasan berbicara, menuturkan bahwa itulah yang tercantum dalam Amandemen Pertama.

Pada Minggu (17/2), melalui Twitter Baldwin mengatakan, "Saya ingin tahu apakah seorang presiden yang mendesak pendukungnya untuk mengakui saya sebagai musuh rakyat merupakan ancaman bagi keselamatan saya dan keluarga?."

Trump telah mengecam SNL di masa lalu karena kerap mengejeknya dan pemerintahannya. Tetapi selama beberapa bulan terakhir, dia berhasil menahan diri untuk tidak mengeluarkan kritik.

Pada Oktober 2018, Trump pernah menyatakan dukungannya bagi Kanye West, yang muncul di program itu mengenakan topi bertuliskan slogan kampanyenya, 'Make America Great Again'. Dalam twit itu, Trump mengingatkan masyarakat bahwa dia pun pernah membawa acara SNL pada 2015.

"(SNL) tidak lagi lucu, tidak ada bakat atau pesona. Itu hanya iklan politik untuk Demokrat," tuturnya pada saat itu.

Sumber : The Guardian

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid