sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Direktur Intelijen Nasional AS yang berselisih dengan Trump mundur

Dan Coats dikabarkan berselisih dengan Trump dalam penilaian terhadap sejumlah isu, termasuk Rusia, Iran, Korea Utara dan perubahan iklim.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 29 Jul 2019 09:48 WIB
Direktur Intelijen Nasional AS yang berselisih dengan Trump mundur

Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat Dan Coats menjadi tokoh penting terbaru yang meninggalkan pemerintahan Donald Trump. Melalui Twitter, Trump mengumumkan bahwa Coats akan mengundurkan diri pada 15 Agustus.

Trump mencalonkan anggota kongres asal Texas John Ratclifee untuk menggantikan Coats. Menurut Trump, Ratcliffe akan memimpin dan menginspirasi kejayaannya bagi negara yang dia cintai.

Coats, seorang mantan senator, menjadi direktur intelijen nasional pada masa yang sulit mengingat Trump telah berulang kali mengungkapkan ketidaksukaan dan ketidakpercayaannya terhadap layanan intelijen.

"Saya memastikan bahwa kita memiliki kemampuan yang diperlukan untuk melindungi dari mereka yang akan merugikan kita," tulis Coats dalam surat pengunduran dirinya kepada presiden. 

Dia menambahkan, "Saya percaya inilah saatnya bagi saya untuk pindah ke bab berikutnya dalam hidup saya."

Seorang mantan pejabat senior intelijen yang bekerja dengan Coats memuji kecakapan Coats.

"Dan Coats telah berulang kali menunjukkan kemampuan untuk tetap tidak tercemar dengan isu-isu yang mendominasi politik Washington. Di dalam (komunitas intelijen), dia dianggap sebagai pemimpin yang cakap , jujur dan non-partisan," ungkap pejabat tersebut.

Sponsored

Trump disebut jengkel dengan pernyataan yang dibuat Coats dan pejabat lain tiga pekan sebelum pengunduran dirinya, ketika mereka menyampaikan laporan tahunan kepada kongres tentang ancaman di seluruh dunia. Coats memberikan penilaian komunitas intelijen yang menyampingkan klaim Trump tentang berbagai isu mulai dari Iran, Rusia, perubahan iklim hingga ISIS.

Sang presiden dikabarkan paling kesal dengan penilaian Coats tentang Korea Utara. Sementara Trump menegaskan bahwa Kim Jong-un akan bergerak ke arah menyerahkan senjata nuklirnya, Coats dan pejabat lainnya menilai bahwa dia kemungkinan tidak akan pernah melakukannya.

Terkait Rusia, pada Juli 2018, Trump berdiri di sisi Putin dan secara terbuka mengatakan dia meragukan penilaian intelijen AS bahwa Rusia telah berusaha ikut campur dalam pemilu AS. Trump menekankan bahwa Putin telah membantah keras tuduhan itu.

Yang terjadi berikutnya adalah Coats kembali menegaskan kesimpulan bahwa Moskow memang bekerja untuk memengaruhi hasil pemilu. Tidak lama kemudian, Coats tertawa kaget ketika dia mendengar bahwa Trump akan bertatap muka dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Finlandia.

"Itu akan menjadi istimewa," ungkap Coats yang geli, ketika diberitahukan hal tersebut di sebuah acara publik. 

Dia kemudian meminta maaf atas reaksinya tersebut. Coats menuturkan bahwa tanggapannya yang janggal bukan berarti tidak sopan atau mengkritik tindakan presiden.

Soal Iran, Coats dan Direktur CIA Gina Haspel bersaksi bahwa Negeri Para Mullah itu telah mematuhi kesepakatan nuklir 2015. Pernyataannya memicu twit Trump yang menyebut bahwa keduanya sangat pasif dan naif ketika menghadapi bahaya Iran.

Ketika Trump bersikeras bahwa AS telah menang melawan ISIS di Suriah dan karenanya pasukan AS akan ditarik dari negara itu, Coats menyatakan kepada kongres bahwa ISIS berniat untuk bangkit kembali dan masih memimpin ribuan orang di Irak dan Suriah.

Dalam perubahan iklim, Coats menandai dampaknya, isu terus ditolak oleh Trump.

Pengunduran diri Coats menambah daftar panjang pejabat yang mengundurkan diri dari pemerintahan Trump, termasuk di antaranya Kirstjen Nielsen, John Kelly, Michael Flynn, Sean Spicer, Anthony Scaramucci, Hope Hicks dan banyak lagi. (BBC dan CNN) 

Berita Lainnya
×
tekid