Dokter: Trump menderita obesitas, tapi dalam kondisi sehat

Berat badan Donald Trump meningkat sejak tahun lalu, namun dokter resminya pada Kamis (14/2) menyatakan bahwa kesehatan sang presiden sangat baik.

Dokter kepresidenan, Sean Conley, menerangkan bahwa Trump telah lulus dari uji medisnya pekan lalu.

"Merupakan tekad saya agar presiden tetap dalam kondisi kesehatan yang sangat baik secara keseluruhan," sebut Conley dalam sebuah pernyataan singkat.

Trump, yang telah membingungkan para pakar kesehatan dengan kegemarannya pada junk food dan menghindari olahraga berat, memiliki bobot 110 kg. Itu meningkat dari 108 kg yang tercatat tahun lalu dan dianggap sudah terlalu berat.

Denyut jantung istirahat Trump juga meningkat, pada 70 kali per menit dibandingkan dengan 68 kali pada tahun lalu.

Setelah meninjau temuan itu, Dokter Theodore Strange dari Staten Island University Hospital di New York mengatakan, Trump secara teknis mengalami obesitas.

"Hasilnya menunjukkan seorang pria berusia 72 tahun yang memenuhi kriteria untuk obesitas dengan indeks massa tubuh 30," papar Strange. "Itu berkontribusi pada fakta bahwa skor risiko jantungnya lebih tinggi."

Meski mengalami sedikit obesitas, Trump, menurutnya dalam kondisi sehat.

Trump memiliki riwayat kolesterol tinggi. "Tahun ini dosis obat antikolesterolnya, Rosuvastatin dinaikkan dari 10mg per hari menjadi 40mg," terang Conley.

"Tidak ada temuan signifikan atau perubahan untuk melaporkan pemeriksaan fisiknya, termasuk mata, telinga, hidung, mulut, gigi/gusi, jantung, paru-paru, kulit, pencernaan, dan sistem saraf," ungkap Conley.

Trump mungkin memiliki gaya hidup yang tidak sehat dan pekerjaan yang penuh tekanan, tetapi sisi positifnya adalah dia tidak merokok dan tidak menenggak minuman keras. Trump pernah bilang dia tidak pernah minum bir.

Olahraga utama bagi Trump adalah berjalan di sekitar kompleks Gedung Putih dan berdiri di acara-acara publik. Baginya, hiburan yang sedikit lebih aktif adalah golf. (AFP)