sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Donald Trump prihatin atas hilangnya wartawan Arab Saudi

Setelah masuk ke gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, Jamal Khashoggi tidak pernah lagi terdengar kabarnya.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Selasa, 09 Okt 2018 17:33 WIB
Donald Trump prihatin atas hilangnya wartawan Arab Saudi

Pada Senin (8/10), Donald Trump menyatakan prihatin tentang laporan hilangnya jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Pria itu menulis untuk Washington Post dan dikenal sebagai kritikus Kerajaan Arab Saudi.

"Saya prihatin soal itu," ujar Trump. "Saya tidak suka mendengarnya dan saya harap itu akan terselesaikan dengan sendirinya. Sekarang, tidak ada yang tahu tentang itu."

Trump menambahkan, "Ada beberapa cerita yang buruk soal itu. Dan saya tidak menyukainya."

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam sebuah pernyataannya pada Rabu (3/10) malam mengatakan bahwa ada laporan yang bertentangan dan AS prihatin dengan hilangnya Khashoggi.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Arab Saudi untuk mendukung penyelidikan menyeluruh atas hilangnya Khashoggi dan transparan dengan hasilnya," terang Pompeo.

Komentar Trump muncul bertepatan dengan bantahan keras dari Duta Besar Arab Saudi untuk AS Pangeran Khalid bin Salman bin Abdulaziz yang mengatakan klaim bahwa Khashoggi telah dibunuh atau ditahan otoritas Saudi benar-benar keliru dan tidak berdasar.

"Ada banyak fakta mengenai keberadaannya yang diharapkan akan terungkap melalui penyelidikan yang tengah berlangsung. Meski demikian, selama beberapa hari terakhir kami telah melihat kebocoran berbahaya dan desas-desus jahat berkeliaran tetang keberadaan Jamal," ungkap Dubes Arab Saudi untuk AS Pangeran Khalid bin Salman bin Abdulaziz.

"Saya menjamin bahwa laporan-laporan yang terkesan bahwa Jamal Khashoggi hilang di Konsulat Arab Saudi di Istanbul atau bahwa pihak berwenang kerajaan telah menahannya atau membunuhnya adalah sepenuhnya keliru, dan tidak berdasar," imbuhnya.

Sponsored

Adapun Wakil Presiden AS Mike Pence juga mengomentari kabar hilangnya Khashoggi. 

Ini adalah kali pertama Trump terlibat dalam polemik keberadaan Khashoggi, yang terakhir terlihat saat memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada Selasa (2/10).

Pada Senin (8/10), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak Arab Saudi untuk merilis bukti yang menunjukkan bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung konsulat. Dia meminta Saudi untuk membuka rekaman gambar kamera pengawas di gedung konsulat.

"Saya mengikuti perkembangan kasus ini sebagai presiden Republik Turki," ungkap Erdogan seraya menambahkan bahwa dia kenal dengan Khashoggi dan menganggapnya sebagai seorang teman.

Erdogan memastikan bahwa otoritas terkait di Istanbul telah memulai penyelidikan dan upaya mencari keberadaan Khashoggi terus berlanjut. Pintu masuk dan keluar bandara tengah diselidiki.

"Saat ini ada sejumlah orang yang tiba dari Arab Saudi. Dan kepala penyelidik kami sedang menyelidiki seluruhnya menyangkut hal ini," papar presiden Turki tersebut.

Para pejabat Turki mengatakan kepada The Washington Post dan Reuters pada hari Sabtu (6/10) bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam konsulat. Mereka sejauh ini tidak memberikan bukti atau rincian tentang bagaimana mereka sampai pada kesimpulan itu.

Khashoggi, yang meninggalkan Arab Saudi pada tahun 2017, memasuki konsulat Selasa lalu untuk mendapatkan dokumen terkait pernikahannya, sementara tunangannya asal Turki menunggu di luar. Perempuan itu mengatakan, dia tidak pernah melihat calon suaminya muncul kembali.

Di lain sisi, seorang pejabat Arab Saudi bersikeras mengatakan bahwa Khashoggi meninggalkan konsulat sesaat setelah dia berkunjung. Hingga kini belum ada satu pun bukti yang ditunjukkan.

Dalam pernyataannya kepada CNN, duta besar Arab Saudi untuk AS mengatakan para penyelidik Saudi bekerja dengan pihak berwenang Turki untuk menentukan apa yang terjadi pada Khashoggi.

"Jamal adalah warga negara Saudi yang keselamatan dan keamanannya merupakan prioritas utama bagi kerajaan, seperti halnya dengan warga negara lainnya. Kami tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk menemukannya, seperti yang kami lakukan jika itu adalah warga negara Saudi lainnya," sebut pernyataan Dubes Arab Saudi untuk AS.

Insiden ini dinilai telah menjadi fokus yang tajam atas dugaan penindasan yang dilakukan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, hubungan Kerajaan Arab Saudi yang rumit dengan Turki dan pengaruh Khashoggi di dalam istana kerajaan. (CNN)

Berita Lainnya
×
tekid