sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dongeng Krampus: Sang penghukum anak-anak nakal di perayaan Natal Austria

Dia berwujud setengah manusia setengah kambing yang datang setiap tahun untuk mengejar anak-anak nakal, dan menyeret mereka ke neraka.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Kamis, 23 Des 2021 06:25 WIB
Dongeng Krampus: Sang penghukum anak-anak nakal di perayaan Natal Austria

Anak-anak di seluruh dunia mengenal Santa Claus yang akan berbagi hadiah di setiap perayaan Natal. Namun di Austria, kebalikan dari peran Santa Claus dijalankan oleh Krampus, sang penghukum anak-anak nakal dalam perayaan Natal.

Ceritanya, setiap tahun menjelang Natal anak-anak Austria bersiap untuk Santa Nicholas yang akan mengunjungi mereka. Jika anak-anak itu bersikap baik sepanjang tahun, Santa akan memberi hadiah dan perjamuan. Sebaliknya, jika mereka bersikap buruk, anak-anak akan menghadapi Krampus dengan segumpal batu bara. Dia berwujud setengah manusia setengah kambing yang datang setiap tahun untuk mengejar anak-anak nakal, dan bahkan menyeret mereka ke neraka.

Dalam dongeng versi Eropa Santa Nicholas telah lama memiliki rekan-rekan menakutkan seperti Belsnickle dan Knecht Ruprecht yang memberikan hukuman. Krampus adalah salah satu karakter yang berasal dari cerita rakyat di wilayah Alpine Austria, di mana dia telah menakut-nakuti anak-anak dan orang dewasa selama ratusan tahun.

Anak laki-laki nakal Krampus lainnya dipercaya berasal dari perayaan titik balik matahari di musim dingin. Kemudian, mereka menjadi bagian dari tradisi Kristen di mana Santa Nicholas mengunjungi anak-anak untuk menghadiahi mereka jelang Natal. Sekitar waktu itu, kebalikan dari Santa Nicholas, yakni sosok yang mengancam juga akan mengunjungi anak-anak untuk menghukum mereka. Di Alpine Austria dan beberapa bagian Jerman, hari itu dikenal sebagai Krampusnacht, atau "Malam Krampus," ketika orang dewasa mungkin berdandan seperti Krampus untuk menakut-nakuti anak-anak di rumah mereka.

Anak-anak mungkin juga melihat Krampus berlari melalui jalan selama Krampuslauf - secara harfiah, "Krampus run." Jika Krampusnacht adalah cara untuk menakut-nakuti anak-anak, Krampuslauf, yang tidak terikat pada hari tertentu, adalah cara bagi pria dewasa untuk menakut-nakuti anak-anak. Pria Austria akan mabuk dan berlari melalui jalan-jalan berpakaian seperti makhluk yang menakutkan. Seperti Krampusnacht, tradisi Krampuslauf berlanjut hingga hari ini.

Pengenalan media visual secara masif membuat Krampus mengalami perubahan cara untuk dihadirkan. Ketika industri kartu pos mengalami ledakan di Jerman dan Austria pada 1890-an, Krampuskarten atau kartu pos Krampus hadir sebagai bagian yang khas dari negara ini, tidak cuma ketika Natal tiba.

Kartu liburan ini juga ditandai dengan munculnya Gruss vom Krampus (Salam dari Krampus) yang menunjukkan Krampus memasukkan anak yang tertekan ke dalam tasnya atau bersiap untuk memukul mereka dengan tongkat. Banyak dari kartu pos ini menggambarkan Krampus mengejar anak-anak dengan tongkatnya, membawa mereka pergi dengan rantai, atau membawanya ke dalam tasnya. Kartu Krampus pada awal abad ke-20 menunjukkan dia menghukum anak-anak, tetapi juga melamar wanita. Dalam beberapa kartu, Krampus digambarkan sebagai seorang wanita besar mencambuk pria kecil dengan tongkat birch dan membawanya pergi di dalam tasnya.

Selama lebih dari satu abad, kebanyakan orang Amerika mungkin tidak pernah melihat kartu Krampus atau bahkan tahu siapa Krampus. Namun, semuanya berubah ketika Direktur Seni dan Desainer Grafis Monte Beauchamp menerbitkan sebuah buku mengenai kartu bergambar Krampus dan membantu mengatur pertunjukan seni yang terinspirasi oleh kartu-kartu itu.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid