sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dubes Iran: Proposal damai Trump mimpi buruk Timur Tengah

Iran menilai bahwa proposal damai Timur Tengah yang disodorkan Trump hanya sebatas negosiasi AS dan Israel.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 05 Feb 2020 09:01 WIB
Dubes Iran: Proposal damai Trump mimpi buruk Timur Tengah

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengecam proposal perdamaian Timur Tengah yang disodorkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dia menyebutnya sebagai mimpi buruk bagi kawasan.

"Apa yang dia tawarkan tentang masa depan bagi Timur Tengah sebenarnya merupakan mimpi buruk bagi kawasan," tutur Dubes Azad dalam konferensi pers di kediamannya di Menteng, Jakarta, pada Selasa (4/2).

Iran, lanjutnya, menegaskan bahwa proposal tersebut tidak mengandung indikator, peraturan, dan norma-norma internasional. Dubes Azad menilai, rancangan itu sebatas hasil negosiasi AS dengan Israel.

"Sama seperti amanat yang diberikan UUD 1945 kepada Indonesia untuk melawan berbagai macam bentuk penjajahan, Iran melihat rezim zionis Israel sedang menjajah Palestina," sebut dia.

Dubes Azad menyatakan bahwa konflik Israel-Palestina sudah berjalan selama puluhan tahun tanpa jalan keluar yang jelas. Kedaulatan Palestina yang dulu 100%, kini mungkin sudah di bawah 10%.

Dalam upaya mengatasi konflik di Palestina, Dubes Azad mengatakan bahwa Iran secara resmi menyampaikan usulan untuk mengadakan referendum kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Referendum itu menyerukan agar warga Palestina yang berada di wilayah yang diduduki Israel dapat dengan mandiri serta melalui pemungutan suara memutuskan sistem pemerintahan dan politik yang layak mereka terima.

"Daripada kebijakan rezim zionis Israel yang menjajah, sebaiknya jalan keluarnya adalah agar masyarakat dapat menentukan nasibnya untuk kemudian hari," tutur dia.

Dubes Azad menekankan, referendum itu merupakan usulan Iran yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia bagi masyarakat Palestina.

Sponsored

Trump meluncurkan proposal perdamaian Timur Tengah yang telah lama ditunggu di Washington pekan lalu. Rancangan itu akan memungkinkan Israel menganeksasi seluruh pemukiman Yahudi di Tepi Barat, langkah yang dianggap ilegal oleh Palestina dan sebagian besar masyarakat internasional.

Sebelumnya, para pejabat Iran telah mengecam rancangan Trump, menggambarkannya sebagai proposal yang tidak memiliki peluang untuk berhasil. Palestina pun menolak proposal yang digembar-gemborkan Trump sebagai "kesepakatan abad ini", mengatakan bahwa rancangan itu sangat menguntungkan Israel dan akan menyangkal hak Palestina untuk merdeka.

Pada Senin (3/2), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sepakat menolak proposal tersebut. Sebelumnya pada Sabtu (1/2), Liga Arab juga menyatakan telah menolak rencana itu, menggambarkannya sebagai rancangan yang tidak memenuhi aspirasi dan hak rakyat Palestina.

Berita Lainnya
×
tekid