sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dubes RI untuk UEA dan 25 staf telah lakukan vaksinisasi Covid-19

Pengeluaran emergency use authorization di UEA dilakukan pada saat vaksin masih belum menyelesaikan uji klinik tahap 3.

Zahra Azria
Zahra Azria Senin, 14 Des 2020 16:55 WIB
Dubes RI untuk UEA dan 25 staf telah lakukan vaksinisasi Covid-19

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah mengeluarkan emergency use authorization untuk vaksinisasi Covid-19 pada 15 September 2020. Wakil Presiden UEA Syeikh Mohammad bin Rasyid Al-Maktoum, Perdana Menteri UEA, dan pengusaha di Dubai memulai program vaksinasi Covid-19 lebih cepat dibanding negara lain. Mereka melakukan penyuntikan pada 2 November 2020. Sebanyak 35.000 tentara dan keluarganya juga mendapat suntikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China.

Pengeluaran emergency use authorization dilakukan pada saat vaksin masih belum menyelesaikan uji klinik tahap 3. Hal ini dilakukan karena vaksinisasi dianggap perlu untuk melindungi para tenaga kesehatan dan masyarakat yang berjuang di garis depan melawan penyebaran Covid-19 di UEA.

Konfirmasi mengenai efektifitas dari vaksin Sinovac yang digunakan oleh UEA dikeluakan pada 10 Desember, dengan tingkat kemanjuran 86% yang tidak memiliki efek samping. 

Sementara itu pada 21 Oktober 2020 dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada 25 orang staf KBRI di Abu Dhabi termasuk juga Duta Besar Indonesia untuk UEA, Husin Bagis.

Husin Bagis mengatakan, tidak ada efek samping dari penyuntikan vaksin Covid-19 yang sudah dilakukan terhadap semua staf KBRI. Menurutnya semua berada dalam kondisi yang baik-baik saja. 

“Alhamdulillah, sampai sejauh ini tidak ada hal-hal yang berbeda pada diri saya, kesehatan saya, semuanya berjalan lancar termasuk istri saya juga,” imbuhnya.

Vaksinisasi yang dilakukan oleh Pemerintah UEA tidak disuntikkan kepada seluruh masyarakat dari negara lain yang ada di UEA. Namun Husin menuturkan alasan kuat yang menjadi latar belakang anggota Kedubes RI untuk UEA menerima vaksinisasi, yakni karena hubungan Indonesia dan UEA sangat dekat.

“Kami juga melakukan beberapa pendekatan ke Departmen Kementerian Kesehatan di Abu Dhabi. Memang diakui bahwa kita di KBRI berinteraksi dengan masyarakat karena banyak masyarakat yang berkunjung baik masyarakat Indonesia maupun lokal untuk perpanjangan paspor, visa dan lainnya,” ujar Husin saat memberikan keterangan daring pada Senin, (14/12) siang.

Sponsored

Lebih lanjut Husin mengatakan proses persiapan vaksinisasi berdasarkan yang sudah dirinya lakukan, yaitu harus mendapat konfirmasi dari perusahaan G42. G42 merupakan perusahaan yang aktif pada bidang intelegen, dan sekarang berkembang menjadi medical yang bekerja sama dengan Sinovac untuk mensuplai vaksin. 

“Pertama harus dikonfirmasi dulu dari G42, lalu pada hari H, kami dan teman-teman datang ke KBRI. Pertama kami berdiskusi dengan dokter, ditanya riwayat kesehatan. Tetapi yang dicek langsung waktu itu tekanan darah,”  katanya.

Proses vaksinisasi di KBRI terbagi dalam dua termin, tahap pertama dilakukan pada 21 Oktober dan sebanyak 23 orang divaksinisasi. Lalu dilakukan vaksinisasi susulan pada 23 November untuk staf KBRI yang belum jadi disuntikkan pada 21 Oktober karena tekanan darahnya yang terlalu rendah atau tinggi. Pada vaksinisasi selanjutnya, yakni tahap ke-2 diakukan pada 5 Desember 2020.

Untuk kehalalan vaksin Covid-19, Husin menyebutkan masyarakat lokal UEA 100% muslim untuk itu pasti sudah dilakukan verifikasi kehalalan dan kemanjuran vaksin tersebut sebelum dilakukan penyuntikan. 

Berita Lainnya
×
tekid