sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dubes Rusia untuk Indonesia: Selamat atas kesuksesan Asian Games 2018

Meski Rusia tidak berpartisipasi dalam Asian Games 2018, namun Dubes Vorobieva mengaku ikut bangga dengan pelaksanaan pesta olahraga itu.

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 05 Sep 2018 15:15 WIB
Dubes Rusia untuk Indonesia: Selamat atas kesuksesan Asian Games 2018

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ludmila Vorobieva mengucapkan selamat kepada Indonesia atas kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018. 

"Memang, ini adalah peristiwa yang luar biasa, yang menarik banyak perhatian tidak hanya di kawasan Asia melainkan juga seluruh dunia," ujar Ludmila Vorobieva dalam konferensi pers reguler di Wisma Dubes Rusia, Jakarta, Rabu (5/9).

"Kinerja tim Indonesia benar-benar luar biasa, saya percaya Asian Games 2018 adalah yang terbaik dalam sejarah Indonesia," tambahnya.

Meski Rusia tidak terlibat dalam pesta olahraga terbesar di Asia itu, Dubes Vorobieva mengaku bangga sebab setidaknya Rusia berperan dalam pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan.

"Kami cukup bangga, sebab beberapa kegiatan Asian Games 2018 diadakan di Gelora Bung Karno yang mana dibangun menyerupai Stadion Luzhniki di Moskow," ungkapnya.

"Jadi, ini adalah salah satu jembatan kerja sama antar kedua negara," imbuhnya.

Diplomat perempuan Rusia itu pun mengungkapkan harapan agar tim Indonesia meraih kesuksesan yang sama pada ajang Olimpiade ke-32 di Tokyo tahun 2020.

"Saya benar-benar berharap kinerja tim Indonesia yang sama cemerlangnya dapat terwujud di Olimpiade ke-32 di Tokyo," pungkasnya.

Sponsored

Sejarah pembangunan GBK tidak lepas dari Rusia atau Uni Soviet pada masanya. Sebagian dana pembangunan kompleks GBK, yang merupakan fasilitas olahraga terbesar dan tertua di negeri ini berasal dari Uni Soviet.

Kompleks ini dibangun dalam rangka pelaksanaan Asian Games 1962, dan stadion utamanya menyerupai Stadion Luzhniki di Moskow. Presiden pertama RI Sukarno sendiri pernah berpidato di Stadion Luzhniki, tepatnya pada 1956.

Uni Soviet diketahui memberikan pinjaman sebesar US$12,5 juta kepada Indonesia untuk membangun GBK. Selain dana, Soviet juga mengerahkan arsitek dan insinyurnya untuk membantu pembangunan kompleks olahraga tersebut.

Berita Lainnya
×
tekid