sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Duka malam Natal di selatan Filipina

Badai tropis Tembin memicu banjir dan longsor di Mindanao, Filipina selatan. lebih dari 200 orang tewas dan 164 lainnya hilang.

Syamsul Anwar Kh
Syamsul Anwar Kh Minggu, 24 Des 2017 23:09 WIB
Duka malam Natal di selatan Filipina

Sekira 208 orang tewas dan 164 lainnya hilang setelah badai tropis Tembin memicu banjir dan tanah longsor di Mindanao, Filipina selatan. Tak hanya itu, terjangan badai pada Minggu (24/12) dini hari juga membuat 40.000 orang mengungsi.

International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) memaparkan,operasi pencarian korban terhambat akibat hujan lebat yang terus mengguyur kawasan tersebut.

"Orang-orang meninggalkan segalanya saat mereka melarikan diri untuk kehidupan mereka," kata manajer operasi dan program IFRC di Filipina, Patrick Elliott seperti dilansir dari The Journal.

Wilayah Mindanao memang dikenal sering dilanda badai besar setiap tahun. Bahkan, banyak diantaranya mematikan. Sedangkan akibat badai yang menerjang pada akhir tahun ini, sebuah desa di Pegunungan Dalama hampir lenyap dari peta setelah air bah menyapu 103 rumah warga.

Polisi, tentara dan relawan menggunakan sekop dan tangan kosong untuk menggali lumpur dan membersihkan puing-puing guna mencari korban selamat.

"Banjir sudah dekat dan orang-orang tidak bisa keluar dari rumah mereka," tutur salah satu korban bernama Armando Sangcopan.

Sedangkan juru bicara Dewan Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana Nasional Romina Marasigan mengaku prihatin atas banyaknya korban jiwa. Ia pun meminta warga yang selamat segera dievakuasi ke tempat yang aman.

Sementara di Kota Kabasalan, Zamboanga, puluhan keluarga mengungsi saat malam Natal. Terlebih di wilayah itu, telah dilanda banjir yang merendam 40 rumah dan menewaskan 3 orang serta 1 lainnya hilang pada dengan satu orang hilang.

Sponsored

"Ini adalah bencana. Mereka tidak memikirkan Natal. Yang mereka pikirkan adalah apa yang akan mereka makan hari ini,” terang kepala pertahanan sipil setempat Junalyn Maravillo kepada AFP.

Doa dari Roma

Paus Fransiskus memamastikan, dia sedang berdoa untuk para korban badai di Filipina, di mana sekitar 80 persen penduduknya beragama Katolik.

"Semoga Tuhan yang berbelas kasihan menyambut jiwa orang mati dan menghibur orang-orang yang menderita musibah ini," ujarnya di Vatikan.

Selama sepekan, badai Tembin menerjang setelah badai Kai-Tak menghilangkan lebih dari 20 orang di Filipina tengah. Musibah tersebut menambah catatan bencana setelah badai Haiyan menewaskan ribuan orang dan menghancurkan seluruh kota di daerah berpenduduk padat di Filipina tengah pada bulan November 2013.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid