sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dukung AS, Perancis dan Inggris kerahkan kapal perang ke Laut China Selatan

Pengerahan kekuatan ini dilakukan untuk mengendalikan ambisi China menguasai Laut China Selatan.

Gema Trisna Yudha
Gema Trisna Yudha Selasa, 05 Jun 2018 19:28 WIB
Dukung AS, Perancis dan Inggris kerahkan kapal perang ke Laut China Selatan

Angkatan Laut Perancis dan Inggris akan mengerahkan kekuatannya ke Laut China Selatan. Sejumlah kapal perang dan pesawat angkatan laut akan turut serta dalam misi ini. 

Aksi ini dilakukan tak lain untuk menantang China yang mengklaim memiliki hak di wilayah sengketa tersebut. Sejumlah negara di seputar wilayah tersebut, telah sama-sama mengklaim memiliki hak atas perairan dengan lalu lintas bernilai triliunan dolar dan diyakini memiliki kandungan minyak dan gas.

Prancis dan Inggris, tak memiliki klaim teritorial di Laut China Selatan. Hanya saja mengikuti Amerika Serikat (AS), kedua negara tersebut ingin mempertahankan kebebasan navigasi di Laut China Selatan dan tetap menganggapnya sebagai perairan internasional yang dapat dilintasi oleh siapapun.

"Dengan menggunakan kebebasan navigasi, kami akan menentang keras klaim apapun terhadap pulau-pulau itu," kata Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly dikutip South China Morning Post, (4/6).

Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson mengatakan, Inggris akan mengirim tiga kapal perang tahun ini ke Laut China Selatan. Pengerahan tersebut, disebut Williamson, untuk mempertahankan aturan yang harus ditegakkan.

"Kami harus memastikan semua negara mengikuti aturan dan ada sanksi bagi yang melanggarnya," kata Williamson.

China memang telah melakukan langkah jauh di perairan yang kaya sumber daya itu. Mereka bahkan telah membangun sejumlah pulau buatan dan membangun pangkalan militer siap tempur di atasnya. 

Namun militerisasi yang dilakukan Beijing dikecam keras oleh AS. Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan akan ada konsekuensi besar yang harus dibayar China untuk tindakan tersebut. AS juga tengah mempertimbangkan untuk melakukan patroli dengan durasi lebih panjang dan kekuatan lebih besar untuk mengendalikan militer China.

Sponsored

Sementara itu, China memastikan  Laut China Selatan dapat dilewati oleh siapapun. Mereka menyatakan tidak akan melakukan pembatasan terhadap kebebasan navigasi yang normal.

"Tapi pelanggaran kedaulatan China tidak akan diizinkan dalam bentuk apapun," kata Letnan Jenderal He Lei.

Hal senada diungkapkan Direktur Pusat Kerjasama Keamanan di Kementerian Pertahanan China, Kolonel Zhou Bo. Menurutnya, segala bentuk pelayaran diizinkan asal dilakukan dalam jarak 12 mil laut.

"Jika mereka memasuki perairan dalam jarak 12 mil laut, China akan menganggapnya sebagai sebuah provokasi yang disengaja," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid