sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Eks PM Malaysia Najib Razak hadapi 21 dakwaan pencucian uang

Eks PM Malaysia Najib Razak ditangkap terkait skandal 1MDB untuk kedua kalinya pada Rabu (19/9).

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 20 Sep 2018 14:37 WIB
Eks PM Malaysia Najib Razak hadapi 21 dakwaan pencucian uang

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak didakwa 21 tuduhan pencucian uang atas dana senilai US$681 juta atau setara Rp10,1 triliun yang mengalir ke rekening pribadinya. Hal tersebut disampaikan oleh pihak Kepolisian Malaysia pada Kamis (20/9). 

Wakil Inspektur Jenderal Polisi Noor Rashid Ibrahim menjelaskan bahwa dakwaan tersebut termasuk sembilan tuduhan menerima dana ilegal, lima dakwaan menggunakan dana ilegal, dan tujuh dakwaan mentransfer dana ilegal ke entitas lain. 

Najib, yang menyangkal melakukan kesalahan apapun diperkirakan akan dituntut di pengadilan pada Kamis malam atas aliran dana ke rekening pribadinya. Kasus ini terkait dengan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang merugikan Negeri Jiran miliaran dolar.

Pada Kamis pagi, Najib dibawa ke departemen investigasi kejahatan komersial untuk dimintai keterangannya. Sebuah video yang diunggah oleh kantor berita Malaysia, Bernama, menunjukkan Najib meninggalkan markas Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Ini merupakan kali kedua Najib ditangkap oleh MACC dalam kaitannya dengan investigasi skandal 1MDB. Dia dibawa ke kantor MACC di Putrajaya.

Penangkapan terdahulunya terkait dengan tiga tuduhan pelanggaran kepercayaan dan satu dakwaan lainnya adalah suap sebesar 42 juta ringgit. Namun, Najib berhasil bebas dengan membayar jaminan.

Ketika laporan tentang transfer bank muncul pada tahun 2015, itu menjadi titik balik dalam skandal 1MDB dan secara dramatis meningkatkan tekanan pada Najib dan lingkaran dalamnya.

Namun, Jaksa Agung kemudian membersihkan Najib dari kesalahan apa pun, mengatakan bahwa uang itu adalah sumbangan pribadi dari keluarga kerajaan Arab Saudi. Penyelidikan pun ditutup.

Sponsored

Tahun ini perubahan terjadi di Negeri Jiran. Pemilu pada 9 Mei lalu mendepak koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Najib keluar dari pemerintahan. Sebaliknya, untuk pertama kali dalam sejarah, kelompok oposisi berhasil keluar sebagai pemenang.

Kemenangan oposisi Pakatan Harapan membuat Mahathir Mohamad yang berusia 93 tahun kembali menduduki kursi PM. Terkait skandal 1MDB, dia bersumpah akan menyeret Najib ke pengadilan.

1MDB adalah lembaga investasi yang bercikal bakal Otoritas Investasi Terengganu (OIT), sebuah reksadana milik negara yang bertujuan untuk memastikan pembangunan ekonomi Terengganu bersifat jangka panjang dan berkelanjutan sekaligus menjamin kesejahteraan rakyat di negara bagian tersebut.

OIT didirikan pada 2008 dan berganti nama menjadi 1MDB pada Januari 2009. Melalui pengumuman yang disampaikan pada 29 Juli 2009, Najib yang menjabat sebagai PM saat itu menegaskan keputusan untuk memperluas OIT menjadi sebuah entitas federal dengan tujuan agar manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh rakyat Terengganu, melainkan seluruh Malaysia. (Channel News Asia)

Berita Lainnya
×
tekid