sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fatalitas akibat Covid-19 di Jepang berpotensi capai 400.000

Jepang mencatat total 8.100 kasus Covid-19, termasuk di antaranya 146 kematian.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 15 Apr 2020 20:46 WIB
Fatalitas akibat Covid-19 di Jepang berpotensi capai 400.000

Pada Rabu (15/4), pemerintah Jepang mendesak warganya untuk tetap berada di rumah setelah laporan sejumlah media lokal memperingatkan bahwa angka kematian akibat Covid-19 di negara itu berpotensi mencapai 400.000.

Jepang mencatat total 8.100 kasus Covid-19, termasuk di antaranya 146 kematian dan 853 orang yang telah dinyatakan sembuh.

Laporan sejumlah media Jepang yang mengutip proyeksi pejabat kementerian kesehatan yang berbicara secara anonim menyebutkan bahwa pasien yang meninggal dapat menyentuh 400.000 jika tidak ada langkah-langkah mitigasi yang efektif. Sumber itu juga memperkirakan bahwa 850.000 orang dapat membutuhkan bantuan ventilator.

Jepang melihat peningkatan laju infeksi dalam beberapa pekan terakhir, khususnya di Tokyo. Pemerintah merespons dengan menyatakan keadaan darurat di ibu kota, Osaka, serta lima prefektur lainnya.

Langkah-langkah yang diberlakukan mencakup imbauan agar warga tidak keluar rumah dan menutup bisnis nonesensial. Namun, tidak ada denda atau hukuman bagi pelanggar.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga meminta warga Jepang melakukan segala upaya mereka untuk membantu pemerintah mengekang penyebaran coronavirus jenis baru.

Anggota parlemen Takashi Takai dilaporkan memilih mengundurkan diri dari Partai Demokratik Konstitusional Jepang pada Rabu, setelah media lokal melaporkan dia mengunjungi bar di distrik lampu merah di Tokyo di tengah imbauan untuk tidak keluar dari rumah.

Perdana Menteri Shinzo Abe berada di bawah tekanan untuk memberi tambahan US$935 bagi penduduk yang terdampak Covid-19. Dana tambahan tersebut di luar paket stimulus US$1 triliun yang mencakup pemberian US$2.785 bagi setiap rumah tangga yang pendapatannya terganggu akibat pandemik.

Sponsored

"Saya mendesak PM Abe untuk membuat keputusan dan mengirim pesan solidaritas yang kuat kepada publik," tutur Ketua Partai Komeito Natsuo Yamaguchi usai bertemu Abe.

Suga menyatakan bahwa PM Abe akan mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut. Dia menambahkan, untuk sekarang pemerintah akan membantu rumah tangga yang dinilai paling terpengaruh Covid-19.

Ekonomi Jepang pun terpukul akibat coronavirus jenis baru. Pemerintah menuturkan bahwa jumlah wisatawan asing pada Maret turun 93% dibandingkan tahun lalu. PM Abe meyakini industri pariwisata sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Dua sumber anonim menyatakan, akhir pekan ini, Abe akan berkonsultasi dengan pakar kesehatan dan membahas perpanjangan deklarasi keadaan darurat. (Reuters dan NHK)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid