sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fatalitas akibat Covid-19 di Prancis mencapai 23.293

Dari total kematian di Prancis, 14.497 orang meninggal di rumah sakit dan sisanya di panti jompo.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 28 Apr 2020 15:04 WIB
Fatalitas akibat Covid-19 di Prancis mencapai 23.293

Prancis pada Senin (27/4) menjadi negara keempat yang melaporkan lebih dari 23.000 kematian akibat coronavirus jenis baru.

Kementerian Kesehatan Prancis mencatat 437 kasus kematian baru, kenaikan paling tajam dalam empat hari, membuat total fatalitas Covid-19 di negara tersebut menjadi 23.293.

Dari total kematian di Prancis, 14.497 orang meninggal di rumah sakit dan sisanya di panti jompo.

Termasuk jumlah kematian, Prancis mencatat 128.339 kasus positif coronavirus jenis baru, dengan 45.513 pasien yang sembuh.

Kemenkes Prancis menyatakan, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di unit perawatan intensif menurun untuk hari ke-19 secara berturut-turut menjadi 4.608 pada Senin.

Dalam pernyataannya, kemenkes juga menyinggung hasil yang menjanjikan dari uji klinis yang melibatkan tocilizumab, obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis atau peradangan sendi.

Sebanyak 129 orang yang terlibat dalam uji klinis tersebut merupakan pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

"Telah dipastikan bahwa pasien yang diobati dengan tocilizumab menunjukkan lebih sedikit ketergantungan terhadap ventilator," jelas Kemenkes Prancis.

Sponsored

Sejak 17 Maret, Prancis berada di bawah lockdown atau karantina wilayah untuk mengekang penyebaran virus. Perdana Menteri Eduoard Philippe pada Selasa (28/4) dijadwalkan berbicara di hadapan parlemen untuk membahas relaksasi pembatasan sosial yang rencananya akan dimulai pada 11 Mei.

Wakil Menteri Keuangan Agnes-Pannier Runacher mengatakan bahwa Prancis menargetkan untuk menyediakan lebih dari 26 juta masker nonbedah bagi masyarakat pada akhir minggu.

"Dengan peningkatan kapasitas produksi dan impor, akan ada lebih dari 26 juta masker bagi masyarakat," tutur Runacher dalam sebuah konferensi pers virtual.

Hampir setengah dari masker-masker berbahan kain yang dapat dicuci tersebut diproduksi oleh sekitar 240 perusahaan tekstil di dalam negeri.

Selain itu, Runacher menambahkan bahwa produksi masker bedah dan masker N95 bagi pekerja medis telah meningkat menjadi 10 juta per minggu dari hanya 3,5 juta pada bulan Maret.

"Kami memperkuat kapasitas empat produsen masker utama di Prancis dan berupaya menghasilkan 20 juta topeng per minggu pada akhir Mei," kata dia. (Reuters, Channel News Asia dan Xinhua)

Berita Lainnya
×
tekid