sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Filipina perintahkan warganya keluar dari Irak

Filipina telah meningkatkan siaga di Irak pada level tertinggi, mengharuskan warganya meninggalkan negara itu.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 08 Jan 2020 15:28 WIB
Filipina perintahkan warganya keluar dari Irak

Pemerintah Filipina pada Rabu (8/1) mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan evakuasi wajib para pekerja Filipina dari Irak.

Kementerian Luar Negeri Filipina menuturkan, pemerintah telah meningkatkan siaga di Irak pada level tertinggi, mengharuskan warga Filipina meninggalkan negara itu menyusul meningkatnya risiko keamanan. Warga negara Filipina dapat keluar dari Irak sendiri atau dikawal dengan bantuan majikan mereka atau pemerintah Filipina.

Terdapat sekitar 1.600 warga Filipina di Irak. Banyak di antaranya bekerja untuk fasilitas AS dan perusahaan-perusahaan komersial. 

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan sejumlah pejabat terkait dilaporkan telah mengadakan pertemuan darurat sejak akhir pekan untuk mendiskusikan rencana evakuasi. Pada Selasa (7/1) malam dia menuturkan, pihaknya telah mengerahkan utusan khusus untuk mendapat kepastian dari para pemimpin Iran dan Iran bahwa warga Filipina akan terhindar jika terjadi kekerasan hebat.

"Itu (pengerahan utusan khusus) untuk memastikan bahwa rakyat saya akan mendapat jalan untuk keluar sewaktu-waktu situasi bertambah parah," kata dia.

Penjaga Pantai Filipina menyatakan bahwa sebuah kapal patroli yang dalam perjalanan pulang dari Prancis telah diperintahkan untuk merapat ke Timur Tengah, siaga sewaktu-waktu para pekerja perlu dievakuasi. Kapal itu disebut berkapasitas 500 orang.

"Jika terjadi konflik, para pekerja Filipina di luar negeri akan dibawa ke pelabuhan yang lebih yang lebih aman di mana mereka dapat diangkut via udara," sebut pihak penjaga pantai seraya menambahkan bahwa kapal tersebut untuk sementara akan bersandar di Oman atau Dubai.

Diperkirakan 7.000 pekerja migran di Iran dan Irak adalah sebagian kecil dari ratusan ribu warga Filipina yang bekerja di negara-negara yang berbatasan dengan Teluk Persia.

Sponsored

Filipina disebut adalah sumber utama tenaga kerja di seluruh dunia. Sekitar sepersepuluh dari lebih dari 100 juta orang yang bekerja di luar negeri sebagian besar berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, pekerja konstruksi, pelaut dan profesional.

Tensi Timur Tengah melonjak setelah Iran menembakkan rudal ke dua pangkalan militer di Iran yang menampung pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Serangan tersebut merupakan pembalasan atas pembunuhan jenderal top Iran Qasem Soleimani pekan lalu.

Militer Irak menyebutkan Iran menembakkan 22 rudal, dengan 17 di antaranya menargetkan pangkalan Ain Al-Assad di Provinsi Anbar. Dua rudal tidak meledak. Ada pun lima lainnya menghantam pangkalan di Provinsi Erbil.

India, yang juga memiliki banyak pekerja di Timur Tengah, mengimbau warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak mendesak ke Irak. Negeri Hindustan meminta warganya yang berada di Irak untuk tetap waspada dan menghindari bepergian di dalam negeri.

Diperkirakan ada 15.000-17.000 warga India di Irak. Sebagian besar mereka ada di Kurdistan, Basra, Najaf, dan Karbala. 

Setiap tahunnya sekitar 30.000-40.000 warga India mengunjungi Baghdad, Karbala, Najaf, dan Samarrah untuk berziarah. 

Sementara itu, sejumlah maskapai penerbangan internasional seperti Singapore Airlines, Eva Air, dan Malaysia Airlines mengumumkan, mulai mengalihkan penerbangan dari wilayah udara Iran. (AP dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid