Film Abominable menyenggol sejumlah negara
Malaysia mengizinkan penayangan Abominable tapi ada syaratnya.
Otoritas Malaysia telah memerintahkan pemotongan sebuah adegan di film Abominable sebelum film tayang di negara itu. Negeri Jiran merupakan negara Asia Tenggara ketiga yang tersinggung dengan film animasi produksi perusahaan Amerika Serikat DreamWorks dan perusahaan China Pearl Studio tersebut.
Pemicunya adalah dalam salah satu adegan di Abominable muncul garis putus-putus atau nine-dash line, yang digunakan Tiongkok untuk menunjukkan klaimnya atas Laut China Selatan.
"Film ini telah mendapat persetujuan untuk tayang di Malaysia dengan syarat adegan yang menampilkan peta yang kontroversial dihapus," ujar Ketua Dewan Film Malaysia Mohamad Zamberi Abdul Aziz.
Selain China, lima negara Asia lainnya juga melontarkan klaim terhadap Laut China Selatan, yaitu Vietnam, Taiwan, Filipina, Brunei Darussalam dan Malaysia.
Sebelumnya, Vietnam telah memerintahkan agar film tersebut diturunkan dari layar-layar bioskopnya. Sementara di Filipina, politikus menyerukan boikot terhadap DreamWorks.
And we lost Mindanao in that map. I guess that was suggested by the Washington DC peace think tank that came up Bangsamoro I which carved out an independent homeland for terrorists in Mindanao. Everybody really has a price and white guys are really hard up these decades. https://t.co/gLfwqmRUnM — Teddy Locsin Jr. (@teddyboylocsin) 17 October 2019
Abominable adalah film animasi anak yang sebenarnya tidak memiliki relasi dengan konflik di Laut China Selatan. Film ini berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Yi yang bertemu dengan Yeti di atap gedung apartemennya di Shanghai.
Bersama teman-temannya, Yi memberi nama Yeti muda itu, Everest. Petualangan dimulai saat Yi dan teman-temannya berusaha mengembalikan Everest ke keluarganya.
Yi memiliki sebuah peta Asia Timur di dinding "persembunyiannya" yang berlokasi di atap gedung tempat dia tinggal. Di peta itulah terdapat garis putus-putus yang menandai klaim Beijing atas Laut China Selatan.
Di Tiongkok, peta yang memuat Laut China Selatan memang senantiasa menampilkan nine-dash line. Jadi, mungkin bagi Pearl Studio, itu merupakan peta yang akurat dan normal.
Namun, para penonton di Vietnam yang pertama kali menyadari keberadaaan nine-dash line di Abominable, menuduh peta itu dimasukkan untuk secara bertahap membuat klaim Beijing atas Laut China Selatan tidak lagi kontroversial di panggung global.
Film Abominable telah diputar di Amerika Serikat sejak bulan lalu, dan keberadaan nine-dash line di dalamnya luput dari perhatian.
Laut China Selatan merupakan wilayah yang penting secara strategis, kaya akan sumber daya alam dan lahan penangkapan ikan serta terletak di antara beberapa negara berpengaruh.
Selama ini, China mengatakan mereka mengendalikan sebagian besar wilayah itu. Nine-dash line sendiri membentuk bagian besar, dengan hanya menyisakan satu setrip pantai kecil bagi masing-masing pengklaim lainnya.
Beijing, tidak hanya mengklaim Laut China Selatan, namun juga menjalankan patroli dan membangun pos-pos militer di pulau-pulau yang disengketakan. Dalam sejumlah kasus, terumbuh karang yang kecil "disulap" menjadi landasan militer yang lengkap.
Beberapa tahun belakangan, China kian ngotot atas klaim teritorialnya. Tidak hanya di Laut China Selatan, namun juga di Hong Kong, bagian dari China yang memiliki status khusus dan Taiwan, yang memiliki pemerintah sendiri dan dicap sebagai provinsi pembangkang.
China tidak segan mengejar pihak-pihak mana pun yang menyinggung klaim teritorialnya. Teranyar, label fesyen meminta maaf terhadap Tiongkok karena menggunakan peta China tanpa memasukkan Taiwan.
Reaksi yang muncul atas Abominable telah menyoroti salah satu sengketa wilayah terpanas di dunia.
Sumber : BBC