sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gelombang panas dan angin kencang picu alarm di Australia

Peringatan bahaya kebakaran dirilis pada Kamis (30/1) untuk sejumlah daerah di Negara Bagian Australia Selatan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Kamis, 30 Jan 2020 13:50 WIB
Gelombang panas dan angin kencang picu alarm di Australia

Sebagian besar wilayah Australia tenggara bersiap menghadapi gelombang panas selama berhari-hari, memicu ancaman kobaran api semakin intens.

Sementara petugas pemadam kebakaran dan warga siaga menghadapi bahaya yang meningkat, pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) meluncurkan penyelidikan selama enam bulan untuk memeriksa penyebab dan respons terhadap musim kebakaran yang mematikan kali ini.

"Kami tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menerima rekomendasi apa pun yang perlu kami adopsi menjelang musim kebakaran tahun ini ... dan musim panas 2021," kata Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian.

NSW telah menjadi salah satu yang paling terpukul oleh kebakaran hutan, yang dimulai lebih awal dari biasanya pada September. Kebakaran telah menghanguskan lebih dari 11,7 juta hektare di seluruh negara bagian Australia yang paling padat penduduk, menewaskan 33 orang dan sekitar 1 miliar hewan, serta menghancurkan 2.500 rumah.

Peringatan bahaya kebakaran telah dirilis pada Kamis (30/1) untuk sejumlah daerah di Negara Bagian Australia Selatan, di mana suhu diperkirakan melebihi 40 derajat Celcius dan angin diperkirakan mencapai 35 km per jam. Kangaroo Island, tujuan wisata populer yang telah dihancurkan oleh kebakaran yang menewaskan dua orang, termasuk di antaranya.

Suhu panas yang hebat dan angin kencang diperkirakan akan melanda NSW dan Victoria mulai Jumat (31/1), mengancam memperparah intensitas api di 120 titik yang tersebar di tiga negara bagian atau bahkan menciptakan kobaran api baru.

Sebelas titik api terdapat di Negara Bagian Australia Selatan, 71 di NSW, dan 38 di Victoria.

Cuaca musim panas yang berbahaya di Australia sebagian besar telah didorong oleh variasi suhu di Samudra Hindia, yang menurut biro cuaca negara itu pada Kamis cenderung menjaga kondisi panas dan kering sampai Maret.

Sponsored


Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid