sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gempa Pakistan tewaskan 19 orang dan cederai ratusan lainnya

Pakistan mengangkangi bagian dari batas di mana lempeng tektonik India dan Eurasia bertemu, membuat negara itu rentan terhadap gempa.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Rabu, 25 Sep 2019 10:01 WIB
Gempa Pakistan tewaskan 19 orang dan cederai ratusan lainnya

Setidaknya 19 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya luka-luka setelah gempa dangkal melanda timur laut Pakistan pada Selasa (24/9). Lindu membuat orang-orang di Lahore dan Islamabad berhamburan ke jalan-jalan. 

Badan geologi Amerika Serikat, USGS, menyatakan bahwa episentrum gempa magnitudo 5,2 itu berada di dekat Kota Mirpur, 22 kilometer di utara Kota Jhelum di sepanjang perbatasan yang memisahkan jantung pertanian Provinsi Punjab dan Kashmir yang dikelola Pakistan.

Di Desa Sahankikri, di pinggiran Mirpur, warga mengatakan hampir 400 rumah rusak.

"Kami tidak punya tempat berteduh sekarang," kata seorang warga bernama Shamraiz Akhtar.

Sardar Gulfaraz, Wakil Inspektur Jenderal Polisi di Mirpur menuturkan bahwa setidaknya 19 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya cedera. Sementara itu, pejabat di Kashmir, Ahmed Raza Qadri, menyebutkan jumlah korban jiwa 20 orang.

Ketua Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) memberikan jumlah korban lebih rendah dalam konferensi pers.

"Saya dapat mengonfirmasi terdapat 10 korban tewas sementara yang terluka berjumlah 100 orang," tutur Mohammad Afzal seraya menambahkan bahwa dia telah mendapat informasi soal jumlah korban yang lebih tinggi. "Semuanya terkendali."

Perdana Menteri Kashmir yang dikelola Pakistan, Raja Faroof Haider Khan, mengatakan bahwa infrastruktur hancur. Dia tidak merinci lebih lanjut.

Sponsored

Seorang warga Mirpur yang tinggal di dekat rumah sakit utama di kota itu menuturkan bahwa jalan, menara BTS dan tiang-tiang listrik rusak parah.

Militer telah mengerahkan tim penyelamat serta pasukan ke daerah-daerah yang terkena dampak di Kashmir.

Mirpur, merupakan sebuah kota yang terkenal dengan rumah-rumah mewahnya. Kota itu memiliki ikatan kuat dengan Inggris, di mana mayoritas dari 450.000 warganya memiliki paspor Pakistan dan Inggris.

Tremor dilaporkan terasa hingga New Delhi. Press Trust of India melaporkan bahwa orang-orang yang panik bergegas keluar dari rumah dan kantor di sejumlah daerah, termasuk di Rajasthan, Punjab dan Haryana.

"Gempa terasa tetapi tidak ada laporan kerusakan," ujar Amir Ali dari Departemen Manajemen Bencana di Kashmir yang dikelola India.

Dengan layanan seluler dan internet di Kashmir yang dikuasai India sebagian besar terputus setelah New Delhi mencabut otonomi khusus di sana pada awal Agustus, orang-orang menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kekhawatiran karena tidak dapat menghubungi keluarga mereka.

"Dear @AmitShah (Menteri Dalam Negeri) tolong pulihkan layanan seluler di Kashmir. Saya tidak tahu kabar apa pun sejak 5 Agustus tentang keluarga saya. Kami sekarang merasa sangat cemas tentang keluarga kami pascagempa," twit Faizan Peer.

Pakistan mengangkangi bagian dari batas di mana lempeng tektonik India dan Eurasia bertemu, membuat negara itu rentan terhadap gempa.

Pada Oktober 2015, gempa bermagnitudo 7,5 di Pakistan dan Afghanistan menewaskan hampir 400 orang di medan berat yang menghambat upaya bantuan.

Negara itu juga dilanda gempa magnitudo 7,6 pada 8 Oktober 2005, menewaskan lebih dari 73.000 orang dan menyebabkan sekitar 3,5 juta lainnya kehilangan tempat tinggal, terutama di Kashmir yang dikuasai Pakistan. 

Sumber : The Guardian

Berita Lainnya
×
tekid