sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Google tangguhkan bisnis dengan Huawei

Dampaknya penangguhan bisnis oleh Google ini diharapkan minimal di pasar China.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 20 Mei 2019 13:08 WIB
Google tangguhkan bisnis dengan Huawei

Google Alphabet Inc menangguhkan bisnis dengan raksasa teknologi asal China, Huawei. Juru bicara Google mengatakan bahwa Huawei hanya akan dapat menggunakan versi open source Android dan tidak akan bisa mengakses aplikasi dan layanan eksklusif dari Google.

"Untuk pengguna layanan kami, Google Play dan perlindungan keamanan dari Google Play Protect akan terus berfungsi pada perangkat Huawei yang ada saat ini," terang juru bicara Google.

Penangguhan ini dapat membuat bisnis ponsel Huawei pincang di luar China mengingat perusahaan akan segera kehilangan akses ke pembaruan sistem operasi Android. Versi ponsel Android Huawei berikutnya juga akan kehilangan akses ke layanan populer, termasuk Google Play Store serta Gmail dan YouTube.

Pemerintahan Trump pada Kamis (16/5) memasukkan Huawei Technologies Co Ltd ke daftar hitam perdagangan, dan segera memberlakukan pembatasan yang akan membuat perusahaan itu sangat sulit untuk berbisnis dengan mitra mereka di Amerika Serikat.

Pada Jumat (15/5), Kementerian Perdagangan AS mengatakan tengah mempertimbangkan untuk mengurangi pembatasan pada Huawei demi mencegah gangguan operasi dan peralatan jaringan yang ada. 

Belum diketahui sejauh mana Huawei akan dirugikan oleh kebijakan AS tersebut. Namun, pakar chip mempertanyakan kemampuan perusahaan itu untuk terus beroperasi tanpa bantuan dari AS. 

Saat ini rincian layanan yang terkena penangguhan masih dibahas secara internal di Google. Seorang juru bicara Huawei pada Jumat mengatakan bahwa kuasa hukum perusahaan tengah mempelajari dampak dari masuknya Huawei ke dalam daftar hitam.

Laporan Bloomberg pada Minggu malam yang mengutip sumber yang mengetahui isu ini menyebutkan, produsen chip, termasuk Intel Corp, Qualcomm Inc, Xilinx Inc dan Broadcom Inc telah menyatakan kepada karyawan mereka bahwa perusahaan tidak akan memasok perangkat lunak dan komponen penting ke Huawei sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Sponsored

Setop akses, dukungan teknis dan kolaborasi

Huawei akan terus memiliki akses ke versi sistem operasi Android yang tersedia melalui lisensi open source atau Android Open Source Project (AOSP), yang tersedia secara gratis bagi siapa saja yang ingin menggunakannya. Menurut Google, ada sekitar 2,5 miliar perangkat Android aktif di seluruh dunia.

Namun ke depannya, Google akan berhenti memberi Huawei akses, dukungan teknis, dan kolaborasi yang melibatkan aplikasi dan layanan eksklusifnya.

Huawei mengatakan telah menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk menyiapkan rencana darurat dengan mengembangkan teknologinya sendiri seandainya diblokir dari penggunaan Android. Menurut perusahaan, beberapa teknologi tersebut sudah digunakan dalam produk yang dijual di China.

Aplikasi populer Google seperti Gmail, YouTube dan Chrome yang tersedia melalui Google Play Store akan menghilang dari ponsel Huawei di masa depan karena layanan tersebut tidak tercakup oleh lisensi open source dan memerlukan perjanjian komersial dengan Google.

Dampaknya penangguhan bisnis ini diharapkan minimal di pasar China. Sebagian besar aplikasi seluler Google dilarang di Tiongkok, di mana alternatif ditawarkan oleh pesaing domestik seperti Tencent dan Baidu.

Bisnis Huawei di Eropa, pasar terbesar keduanya, dapat terpukul menyusul penangguhan kerja sama dengan Google.

"Memiliki aplikasi tersebut sangat penting bagi pembuat ponsel cerdas agar tetap kompetitif di kawasan seperti Eropa," kata Geoff Blaber, wakil presiden penelitian CCS Insight.

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid