sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hadiri APSC, Menkopolhukam Wiranto bahas tiga isu keamanan

Wiranto mengusulkan agar ASEAN ambil bagian dalam penyelesaian krisis Rohingya.

Valerie Dante
Valerie Dante Kamis, 15 Nov 2018 10:06 WIB
Hadiri APSC, Menkopolhukam Wiranto bahas tiga isu keamanan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Wiranto mengusulkan agar ASEAN ambil bagian demi menyelesaikan krisis Rohingya di Myanmar.

Menurut Wiranto, perkara ini perlu dilakukan karena kerja sama yang terjalin di ASEAN tidak hanya menyangkut masalah-masalah ekonomi, tetapi juga mencakup banyak hal termasuk keamanan.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan ASEAN Political and Security Council (APSC) ke-18 di Singapura, Selasa (13/11). Forum yang digelar di sela-sela KTT ASEAN ke-33 di Singapura ini merupakan yang terakhir di bawah keketuaan Singapura atas ASEAN sebelum diserahkan ke Thailand pada 2019 mendatang.

Selain membahas penyelesaian permasalahan di Myanmar, para perwakilan dari negara ASEAN juga membahas masalah keamanan siber.

Menurut Menko Polhukam Wiranto, ASEAN perlu memperhatikan kondisi keamanan siber dengan adanya sekitar 640 juta pengguna internet di kawasannya.

Akses internet tersebut berkontribusi bagi banyak hal positif seperti kemudahan akses komunikasi, kemajuan e-commerce, dan melancarkan proses perdagangan. Namun, keamanan siber dibutuhkan karena internet pun tak luput dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan dalam bentuk terorisme, cuci otak, hingga penyebaran propaganda.

"Artinya ada satu sharing pengalaman dari negara-negara ASEAN untuk memperkaya bagaimana kita menghadapi terorisme di wilayah siber, jadi counter terrorism di ranah siber itu sudah kita lakukan," jelas Wiranto seperti dikutip dari situs setkab.go.id.

Untuk mencegah upaya penyebaran terorisme melalui internet yang selalu berkembang, Wiranto mengingatkan setiap negara untuk terus memperbaharui kemampuan demi mengungguli kegiatan terorisme.

Sponsored

Terlebih lagi, forum APSC ini juga mendiskusikan Our Eyes. Menurut penjelasan Menko Polhukam, Our Eyes merupakan bentuk berbagi informasi dan berbagi intelijen untuk kepentingan pertahanan maupun kepentingan yang menyangkut banyak hal, termasuk terorisme. 

"Our Eyes berikan satu inisiatif agar negara-negara ASEAN dalam kapasitas kerja sama terus mengembangkan pertukaran informasi dan sharing intelijen. Karena kita menghadapi kejahatan internasional, maka batas negara itu absurd atau otomatis tidak ada karena kejahatan sendiri tidak mengenal batas ataupun undang-undang di negara manapun," terang Wiranto.

Jika hanya dihadapi sendiri, lanjutnya, tidak ada negara mana pun yang mampu mengatasinya.

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia mengajak para negara ASEAN untuk bersama-sama mengamati dan mempelajari Our Eyes demi memperoleh pengertian tentangnya. Hal ini penting dilakukan agar pemerintah dapat menyusun rencana sistematis dan benar guna melawan kejahatan-kejahatan lintas batas.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid