India izinkan ekspor obat antimalaria setelah diancam Trump

India akan mengizinkan sejumlah obat ekspor obat antimalaria, hidroksiklorokuin (HCQ). Hal tersebut diungkapkan Kementerian Luar Negeri India pada Selasa (7/4), setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi peringatan.

"Telah diputuskan bahwa India akan melisensikan parasetamol dan HCQ dalam jumlah yang sesuai bagi seluruh negara tetangga kami yang bergantung pada kemampuan kami," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava.

"Kami juga akan memasok obat-obatan esensial tersebut ke beberapa negara yang sangat terpengaruh oleh pandemik ini."

Pemerintah India sebelumnya telah menahan ekspor hidroksiklorokuin serta penghilang rasa sakit, parasetamol, dengan mengatakan harus lebih dulu memenuhi permintaan internalnya. 

Namun, Trump tak tinggal diam. Trump mengatakan dirinya berbicara dengan Perdana Menteri Narendra Modi pada akhir pekan dan membahas isu tersebut. Dia mengisyaratkan bahwa India mungkin akan mendapat pembalasan jika tetap melarang ekspor hidroksiklorokuin.

Apa itu HCQ?

HCQ sangat mirip dengan klorokuin, salah satu obat antimalaria tertua dan paling terkenal. Tetapi obat, yang dapat pula mengobati penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus, itu juga telah menarik perhatian selama beberapa dekade terakhir sebagai agen potensial antivirus.

Presiden Trump mengklaim bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui klorokuin untuk mengobati Covid-19. Namun, FDA membantahnya.

Kemudian Trump mengatakan bahwa klorokuin dapat digunakan untuk compassionate use, di mana seorang dokter dapat memberikan obat kepada pasien yang dalam kondisi terancam jiwanya.

Dokter dapat meresepkan klorokuin dalam keadaan tersebut karena itu adalah obat terdaftar. (Reuters dan BBC)