sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

India lockdown, PM Modi minta maaf kepada kelompok miskin

Negeri Hindustan mencatat 1.024 kasus positif coronavirus jenis baru. Dari jumlah itu, 27 orang meninggal dan 95 orang sembuh.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 30 Mar 2020 12:37 WIB
India lockdown, PM Modi minta maaf kepada kelompok miskin

Perdana Menteri India Narendra Modi minta maaf setelah memberlakukan lockdown atau karantina wilayah skala nasional selama 21 hari yang disebutnya telah melukai jutaan orang miskin.

Kritik telah meningkat di Negeri Hindustan menyusul kurangnya perencanaan karantina wilayah akibat Covid-19, yang diterapkan dengan pemberitahuan kurang dari empat jam.

Banyak dari 1,3 miliar penduduk India dilaporkan kehilangan pekerjaan dan kelaparan. Puluhan ribu buruh migran disebut terpaksa berjalan ratusan kilometer ke desa asal mereka.

Dalam pidato radio mingguannya, PM Modi minta maaf atas dampak dari kebijakan ketat yang meminta warga tinggal di rumah. Namun dia menegaskan tidak ada cara lain untuk menghentikan penyebaran virus dengan cepat.

"Terutama ketika saya melihat saudara-saudari saya yang malang, saya merasa mereka berpikir, 'PM macam apa yang telah menempatkan kami dalam kesulitan?'," ujar PM Modi. "Saya minta maaf kepada mereka."

"Mungkin banyak yang akan marah kepada saya karena dikurung di rumah mereka. Saya mengerti masalah Anda, tetapi tidak ada cara lain untuk berperang melawan coronavirus jenis baru ... Itu adalah pertempuran hidup dan mati dan kita harus memenangkannya."

Karantina wilayah total yang diumumkan PM Modi pada Selasa (24/3) juga memaksa seluruh bisnis yang tidak penting tutup dan hampir semua pertemuan publik dilarang.

Kebijakan itu dilaporkan telah memicu eksodus dari kota-kota besar seperti Delhi, di mana ribuan pekerja migran memutuskan untuk kembali ke desa-desa mereka dengan menempuh perjalanan panjang menyusul dihentikannya transportasi.

Sponsored

Petugas polisi mengungkapkan kepada Reuters bahwa seorang pekerja meninggal pada Sabtu (28/3) setelah dia berusaha berjalan sejauh 270 km untuk kembali ke desa asalnya.

India sendiri telah mengumumkan bailout US$22 miliar bagi warga miskin pada Selasa. Itu termasuk makanan gratis dan bantuan langsung tunai. Namun, ada kekhawatiran bahwa dana tersebut tidak menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Dalam sebuah opini yang dipublikasikan pada Minggu (29/3), Abhijit Banerjee dan Esther Duflo yang merupakan dua dari tiga peraih Nobel Ekonomi 2019, mengatakan bahwa orang miskin membutuhkan lebih banyak bantuan.

"Tanpa itu, krisis permintaan akan menimbulkan pukulan terhadap perekonomian, dan masyarakat tidak punya pilihan selain menentang aturan," tulis mereka.

Hingga berita ini diturunkan, Negeri Hindustan mencatat 1.024 kasus positif coronavirus jenis baru. Dari jumlah itu, 27 orang meninggal dan 95 orang sembuh.

Para ahli khawatir bahwa jumlah kasus Covid-19 sebenarnya di India bisa jauh lebih tinggi mengingat negara itu memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia. Di lain sisi, upaya tengah dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pengujian. (BBC)

Berita Lainnya
×
tekid