sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

India memulai kampanye vaksinasi terbesar di dunia

Vaksinasi yang mencakup hanya setengah dari populasinya akan menjadikannya salah satu program vaksinasi terbesar di dunia.

Valerie Dante
Valerie Dante Sabtu, 16 Jan 2021 14:25 WIB
India memulai kampanye vaksinasi terbesar di dunia

Perdana Menteri India Narendra Modi akan meluncurkan kampanye vaksinasi terbesar di dunia pada Sabtu (16/1), dalam upaya negara berpenduduk padat itu untuk mengendalikan pandemik Covid-19.

Modi akan berbicara kepada petugas kesehatan melalui konferensi video tetapi tidak akan segera menerima suntikan vaksin itu sendiri karena India memprioritaskan perawat, dokter, dan pejabat kesehatan lainnya yang berada di garis depan.

Pada hari pertama, sekitar 100 orang akan divaksinasi secara sukarela di masing-masing dari 3.006 pusat kesehatan di negara itu.

"Ini akan menjadi program vaksinasi terbesar di dunia yang mencakup seluruh wilayah negara," kata kantor PM Modi dalam sebuah pernyataan minggu ini.

India merupakan negara terpadat di dunia setelah China, menyatakan bahwa mereka mungkin tidak perlu memvaksinasi 1,35 miliar penduduknya untuk menciptakan herd immunity.

Meski begitu, vaksinasi yang mencakup hanya setengah dari populasinya akan menjadikannya salah satu program vaksinasi terbesar di dunia, bahkan jika negara-negara seperti Amerika Serikat akan memvaksinasi setiap penduduknya.

Namun, penerima vaksin tidak akan dapat memilih antara vaksin Covid-19 milik Oxford University-AstraZeneca dan vaksin lokal milik pemerintah yang diproduksi Bharat Biotech yang kemanjurannya belum diketahui.

India yang telah melaporkan jumlah infeksi Covid-19  tertinggi kedua setelah Negeri Paman Sam, ingin memvaksinasi sekitar 300 juta orang dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun ini.

Sponsored

Sekitar 10,5 juta orang di India telah terinfeksi Covid-19, lebih dari 151.000 di antaranya telah meninggal, meskipun laju infeksi telah menurun sejak puncak pertengahan September 2020.

Yang pertama mendapatkan suntikan vaksin adalah 30 juta pekerja kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, seperti petugas kebersihan dan keamanan, diikuti oleh sekitar 270 juta orang yang berusia di atas 50 tahun atau dianggap berisiko tinggi karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Modi menuturkan bahwa politikus lokal tidak akan dianggap sebagai pekerja garis depan.

Pada Sabtu, PM Modi juga dijadwalkan untuk meresmikan platform online pemerintah, Co-WIN, yang akan memberikan informasi tentang stok vaksin, suhu penyimpanan, dan melacak mereka yang telah mendapatkan suntikan.

Pemerintah telah membeli 11 juta dosis vaksin Covid-19 milik AstraZeneca dan 5,5 juta COVAXIN milik Bharat Biotech. 

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid