sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia dan Inggris bersatu lawan intoleransi

Kesamaan pandangan akan pentingnya persatuan diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Inggris.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 31 Okt 2018 13:17 WIB
Indonesia dan Inggris bersatu lawan intoleransi

Utusan Khusus Perdana Menteri Inggris untuk Kebebasan Beragama dan Menganut Kepercayaan Lord Tariq Ahmad mengadakan pertemuan dengan Menteri Agama Lukman Saifuddin untuk membahas isu kerja sama antar komunitas dan kelompok kepercayaan demi membangun Indonesia yang menjunjung pluralisme. 

Ahmad yang juga menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Persemakmuran dan PBB menilai, sebagai negara dengan mayoritas pemeluk agama muslim, Indonesia merupakan negara yang menghargai hak-hak individu untuk secara bebas memeluk kepercayaan dan iman masing-masing.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Ahmad menghadiri diskusi tertutup dengan beberapa pemuka dari berbagai agama di Gereja Katedral, Jakarta. Mereka berdiskusi mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk membangun negeri yang inklusif.

"Tentu ada tantangan-tantangan yang sedang dihadapi negara ini, kami percaya dengan kerja sama dan saling bertukar pengalaman, kita dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan membangun visi inklusif bagi generasi mendatang," ungkap Ahmad usai pertemuannya dengan Menag Lukman di Kementerian Agama RI, Jakarta, Selasa (30/10).

Ahmad kemudian mengekspresikan kekhawatirannya atas tindakan-tindakan intoleran yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu seperti penyerangan terhadap gereja. Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak menyalahkan agama karena bagaimana pun tidak ada agama di dunia yang membenarkan penyerangan terhadap umat beragama lain.

Menurutnya, tindakan intoleran ini merupakan ulah dari pihak yang hendak membajak agama untuk meradikalkan pandangan individu dari komunitas yang berbeda. Untuk itu, diperlukan kesatuan untuk menangkal suara-suara pemecah tersebut.

"Apapun latar belakang agama, kepercayaan, atau bahkan mereka yang tidak memeluk kepercayaan apa pun, ketika kita bersatu atas prinsip kemanusiaan, maka kita akan mengalahkan mereka yang berusaha memecah belah kita," lanjutnya.

Sepaham dengan Ahmad, Menag Lukman mengatakan, tantangan-tantangan radikalisme, terorisme, dan ekstremisme terjadi di seluruh dunia. 

Sponsored

"Intinya kita harus bersama-sama untuk mengatasi itu semua, yaitu bagaimana agar agama tidak dibajak oleh orang-orang tertentu yang hanya untuk mementingkan kepentingannya sendiri saja. Tapi agama harus kita kedepankan sisi-sisi substansi dan esensinya yang memanusiakan manusia, yang menyejahterakan antar sesama kita," jelasnya.

Semangat persatuan ini yang berusaha digalang Indonesia dan Inggris melalui kegiatan-kegiatan transfer ilmu seperti pertukaran pelajar dan pengajar serta pelatihan-pelatihan bagi para penyuluh agama. Kesamaan pandangan akan persatuan juga diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara, terutama dalam area kebebasan beragama dan menganut kepercayaan.

Berita Lainnya
×
tekid